TUNGGU GILIRAN: Sejumlah orang tua menunggu di luar ruangan pendaftaran SMKN 1 Tirtamulya. Mereka mendaftarkan langsung anaknya untuk sekolah di SMKN 1 Tirtamulya setelah penerimaan siswa baru dibuka.
SMKN 1 Tirtamulya Sediakan Alat Scan
TIRTAMULYA, RAKA – Sebagai langkah antisipasi dan memudahkan bagi peserta didik yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke SMA, SMKN 1 Tirtmulya akan menyiapkan perangkat scan, sehingga pendaftar tidak kesulitan.
Ketua PPDB SMKN 1 Tirtamulya Taryana mengatakan, ada hal berbeda dalam PPDB tahun ini selain kurang sosialisasi bahkan sering terjadi pematian jaringan, hal itu menyulitkan bagi para lulusan SMP yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA sederajat. “Kendalanya, pada jaringan dan minimnya informasi PPDB,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Rabu (9/6).
Ia mengaku, untuk memudahkan para pendaftar, pihaknya akan menyediakan perangkat scan di sekolah. “Soalnya, PPDB dilakukan secara online, berkas dan persyaratan lainnya harus discan. Maka dari itu, sebagi langkah antisasipsinya kita akan menyediakan perangkat scan,” akunya.
Taryana menambahkan, untuk sekolah tersebut menerima peserta didik baru sebanyak 360 siswa dari 10 rombongan belajar. “Masing-masing kelas sebanyak 36 siswa, sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tuturnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan tetunjuk teknis (Juknis) PPDB pada SMA, SMK, dan SLB Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat, PPDB jenjang SMA terbagi menjadi empat jalur. Diantaranya, jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi. Tiap jalur pendaftaran memiliki persentase kuota yang berbeda. Untuk SMA, jalur zonasi minimal 50 persen, afirmasi minimal 20 persen, perpindahan maksimal 5 persen, dan prestasi sisa kuota maksimal 25 persen. “Untuk SMK ada empat jalur. Diantaranya, jalur afirmasi atau KETM 20 persen, perpindahan orang tua 5 persen, prestasi rapor umum 40 persen, prestasi rapor unggulan 30 persen, dan prestasi kejuaraan 5 persen,” pungkasnya. (acu)
