Purwakarta

Pembangunan Berkarakter Ruh Kerja Bupati Baru

PURWAKARTA, RAKA – Konsep pembangunan infrastruktur berkarakter di Purwakarta akan terus dilanjutkan. Pasalnya, konsep tersebut telah membuktikan bisa membawa kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat itu dikenal dunia.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, saat dimintai tanggapan terkait komitmen pembangunan di bidang infrastruktur di Purwakarta. Menurutnya, pembangunan yang dilakukan di Purwakarta harus melahirkan implikasi ekonomi bagi warga. “Kami fokus untuk penyempurnaan infrastruktur. Posisi pemerintah itu kan sebagai fasilitator, jadi kami membangun infrastruktur untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Anne saat ditemui di komplek Pemda Purwakarta, Nagri Tengah, Purwakarta, Sabtu (29/9) lalu.

Seiring dengan itu, masyarakat pun bisa menikmati hasil usahanya sekaligus menggunakan infrastruktur yang sempurna. Wanita yang akrab disapa Ambu itu menegaskan bahwa fokus pembangunan itu kini menjadi orientasi dirinya bekerja. Hasil produksi masyarakat di pedesaan kata Anne, lebih mudah dimobilisir ke desa tetangga atau bahkan ke kota. Saluran distribusi akan menjadi lancar dan berimplikasi langsung terhadap terjangkaunya harga di pasaran. Penyempurnaan infrastruktur untuk masyarakat pun, rencanakan akan segera dimulai pada awal Tahun 2019. “Kita percepat agar seluruh masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan di Purwakarta,” ujarnya.

Pada rancangannya itu, tidak hanya jalan dan jembatan, trotoar juga masuk dalam cetak biru pembangunan tahun depan. Rencana itu dijelaskan oleh Wakil Bupati Purwakarta Aming saat dikonfirmasi terpisah.

Menurut Aming, jika memungkinkan trotoar tersebut akan didesain seperti trotoar di Singapura. “Nanti terbentang sepanjang 15 KM mulai dari Cipaisan sampai ke daerah Cibungur. Konsepnya harus ramah bagi pejalan kaki,” katanya.

Mantan pengusaha di bidang konstruksi itu menjelaskan, trotoar itu nantinya akan berbahan dasar batu andesit. Dirinya menjamin, keasrian dan kenyamanan Purwarta akan bertambah saat trotoar ini selesai dibangun. “Kalau bicara bahan dasar, kita orang Sunda ini kaya sebenarnya. Kan banyak batu andesit dari daerah juga,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button