HEADLINE
Trending

Pendaftar Magang ke Jepang 800 Orang

Diterima Hanya 14 Orang

KARAWANG, RAKA — Minat warga Karawang untuk bekerja di Jepang melalui program Institution of Management (IM) ternyata cukup tinggi. Namun, ketatnya persyaratan membuat jumlah yang berhasil lolos seleksi masih sangat terbatas.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, Rosmalia Dewi, mengatakan hingga saat ini tidak ada pembatasan kuota bagi peserta yang ingin mengikuti seleksi. Namun, hanya mereka yang memenuhi standar ketat yang bisa berangkat.

“Kalau permintaan, tidak ada pembatasan. Asal memenuhi persyaratan bisa berangkat. Tapi kemarin dari 800 orang pendaftar, yang lolos hanya 14 orang. Persyaratannya memang ketat, mulai dari fisik, kesehatan, hingga kondisi gigi dan riwayat operasi,” jelas Rosmalia.

Meski begitu, animo masyarakat Karawang tetap terbilang tinggi. Hanya saja, sebagian besar tersaring di tengah proses seleksi. Rosmalia menyebut, sektor yang dibutuhkan di Jepang cukup beragam, mulai dari manufaktur, pertanian, hingga konstruksi.
Disnaker Karawang sendiri menyiapkan fasilitas pelatihan bahasa Jepang bagi mereka yang lolos tahap awal seleksi IM. Peserta diberi pelatihan intensif selama dua bulan, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan lanjutan di Bekasi sebelum akhirnya menjalani wawancara kerja dengan perusahaan asal Jepang.
“Program IM ini sangat bagus karena gratis, tidak ada biaya tambahan. Jadi sangat membantu masyarakat, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dari 14 peserta yang lolos seleksi di Karawang, sebagian besar memang dari keluarga prasejahtera, bahkan ada yang yatim,” tambahnya.
Sementara itu, Katim Pelatihan dan Pemagangan Disnaker Karawang, Susilowati, menjelaskan detail proses seleksi yang cukup panjang. Dari 198 pendaftar batch pertama di Karawang, hanya 14 yang berhasil masuk pelatihan daerah (pelatda).
“Seleksi tahapannya mulai dari psikotes, tes matematika, samapta, tes fisik, wawancara, hingga medical check up. Dari 198 peserta, akhirnya tersaring menjadi 14 orang. Mereka saat ini sedang mengikuti pelatda sebelum lanjut tes wawancara dengan perusahaan Jepang,” ungkapnya.
Susilowati menambahkan, formasi pekerjaan yang akan ditempati peserta di Jepang masih menunggu hasil wawancara kerja dengan perusahaan pada Oktober mendatang. Sejauh ini, kebutuhan paling banyak berasal dari sektor manufaktur, khususnya otomotif dan kelistrikan.
Untuk batch kedua, tes seleksi akan digelar pada 27–30 Oktober 2025. Karawang mendapat kuota hingga 200 orang untuk diberangkatkan.
“Program IM ini merupakan kerja sama Kementerian Tenaga Kerja dengan berbagai lembaga resmi untuk membuka kesempatan kerja ke Jepang. Tujuannya jelas, mengurangi pengangguran sekaligus memberi pengalaman kerja internasional bagi peserta,” jelas Susilowati.
Dengan adanya program ini, Disnaker Karawang berharap lebih banyak warga yang memenuhi syarat bisa lolos dan memanfaatkan kesempatan emas tersebut. (uty)

Related Articles

Back to top button