Penerima Bansos Datangi Polres

BUAT LAPORAN: Warga Balonggandu usai membuka laporan ke Polres Karawang.
KARAWANG, RAKA – Sejumlah warga Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, mendatangi Polres Karawang melaporkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) ke Mapolres Karawang karena dinilai ATM milik KPM dipegang pendamping.
Edah Jubaedah (41), warga Tirtamulya RT01 RW01, Desa Balonggandu mengatakan, sejak adanya pergantian pendamping PKH, kartu ATM yang seharusnya disimpan di penerima tidak diberikan. ATM dikumpulkan di pendamping PKH. “Dari dulu paling juga dapat 450 kadang 350 ribu,” kata Edah, kepada Radar Karawang, saat membuat laporan di Polres Karawang, Senin (16/9) .
Sejak ATM nya dikumpulkan, ia sebagai masyarakat penerima PKH itu sudah beberapa kali memprotes. Ia meminta agar ATM dikembalikan ke masing-masing penerima. Namun upaya yang dilakukannya tidak berhasil. Bahkan karena ia sering memprotes dan meminta ATM, selama beberapa bulan bantuan untuk nya tidak dicairkan. “Ya itu kan hak saya sebagai penerima. Jadi harus disimpan di saya dong. Tapi ini nggak. Setiap pencairan saya hanya dapat 450 ribu diamplopin. Padahal saya dua anak yang sekolahnya,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Sarmi Nurajizah (45), selama kurang lebih tiga tahun sejak ada PKH ATM selalu dipegang di pendamping. Ia merasa dirugikan karena selama ini hanya mendapatkan Rp450 ribu bahkan Rp350 ribu setiap kali pencairan. Padahal di tempat yang lain ada yang mendapatkan Rp800 sampai Rp900 ribu. “Ya saya di printnya segitu yaudah aja segitu. Rp500 ribu tapi dipotong,” ujarnya.
Di tempat yang sama Jaka Divisi Investigasi DPD Pejuang Ekonomi Rakyat Anti korupsi (Peraki) mengatakan, pihaknya sebagai lembaga hanya memfasilitasi masyarakat yang meminta untuk dibantu dalam perihal hukum. “Mereka meminta bantuan kami. Karena di kami ada LBH juga. Makanya kami arahkan untuk membuat laporan ke sini,” ujarnya. (nce)