
KARAWANG, RAKA – Perayaan tahun baru Islam tak kalah semarak dengan tahun baru Masehi. Ribuan warga Karawang memadati Jalan Tuparev, Sabtu (31/8) malam, memakai pernak-pernik unik termasuk membawa miniatur unta.
Keriuhan bertambah, setelah ada parade beduk dan pawai obor. Ribuan peserta dari setiap kecamatan beriringan berjalan dari mulai Holand Bakery menuju Alun-alun Karawang. Semua OPD dan kecamatan menghias mobil beduk dengan seunik dan semenarik mungkin.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri mengatakan, kegiatan menyambut tahun baru Islam ini diawali dengan salat Asar berjamaah dan doa bersama di Masjid Agung Karawang. “Tadi ada juga pemberian santunan anak yatim dari Baznas, kemudian pembacaan doa akhir tahun,” kata Acep, saat ditemu Radar Karawang di lokasi acara.
Dikatakan Acep, 1 Muharram merupakan momentum untuk mengevaluasi diri dan hijrah menuju kebaikan. Semua ASN di lingkungan Pemkab Karawang harus hadir dalam kegiatan tersebut. “Semua ASN wajib hadir. Kalau tidak nanti akan dievaluasi,” katanya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana juga mengatakan, kegiatan perayaan tahun baru Hijriyah merupakan bentuk komitmennya untuk selalu menyambut tahun baru Islam dengan semarak. “Sudah empat tahun saya bersama Kang Jimmy, komitmen selalu menyambut tahun baru Islam. Tahun baru Islam harus lebih semarak dibanding tahun baru Masehi,” ujarnya.
Sementara, Rochman, camat Kutawaluya mengatakan, ia bersama para staf dan masyarakat di Kutawaluya turut memeriahkan dan mengikuti pawai yang dimulai dari Kantor Dinas PUPR menuju Alun-alun. “Wajib hadir karena ada absen finger print dan selfi di lokasi. Saya tidak di panggung utama. Tapi ikut jalan pawai bersama rombongan,” kata mantan Kabid Angkutan itu. (nce)