
KARAWANG, RAKA- Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono berdialog dengan petani di Kecamatan Tirtamulya. Dihadapan UKP, petani keluhkan pasokan air ke area pesawahan.
Salah satu petani di Kecamatan Tirtamulya Endang Wahyudi mengucapkan terima kasih kepada (UKP) Bidang Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono, karena gabah petani saat ini bisa langsung diserap oleh Bulog dengan harga yang tinggi.
Baca Juga : Kembangkan Model Pertanian Sirkular Terintegrasi
“Alhamulilah para petani mempunyai gairah tersendiri. Biasanya kalau panen harga bagah anjlok, tetapi alhmadulillah sekarang harganya meningkat dengan seiring Bulog menyerap gabah kami dengan harga Rp. 6.500 per kilogram GKP (gagah kering panen),” katanya, Sabtu, (26/4).
Dijelaskannya, namun masalah yang dihadapi petani di Kecamatan Tirtamulya pada saat memasuki masa tanam berikutnya saluran tersier, skunder dan primer mengalami kerusakan sehingga para petani kesulitan air untuk menggarap lahan sawahnya.
Tonton Juga : MISTERI 57 TON EMAS SOEKARNO TERKUAK
“Berdasarkan rumus pertani ada tiga yaitu lahan, air dan bibit. Kalau airnya tidak ada kita tidak bisa menanam pada secara maksimal,”tegasnya.
Dipertanyakannya, apakah dari pemerintah pusat dapat memberikan kontribusi bantuan kepada para petani di Kecamatan Tirtamulya dengan pembangunan turap baik dari itu dari RJT maupun dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Sementara itu, UKP Bidang Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono mengatakan, suluran irigasi ke wilayah pelosok sudah baik, namun infrastruktur turap ke area sawah mengalami kerusakan. Kelompok tani dapat mengajukan proposal bisa ke UKP dan mudahan-mudahan bisa langsung mendapatkan bantuan dari presiden Prabowo Subianto.
“Masalah petani di Desa Parakan dan di desa lain tentunya berbeda. Kasus itu dari kelompok tani untuk menyampaikan boleh lewat pak Lurah, Pak Kepala Dinas. Mungkin karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah mungkin kami bisa mengintervensi dari pemerintah pusat,”katanya.
“Utusan Khusus Presiden insya Allah bisa langsung ke presiden. Nanti kebijakan tidak terlalu banyak lewat birokrasi- birokrasi yang ada. Kita tidak menggunakan bantuan dari APBD, kita juga tidak menggunkan anggaran yang selama ini pakai APBN, tapi anggaran langsung yang dapat dikelurkan pak presiden,”tutupnya. (zal)