Purwakarta

Beras PSBB tak Layak Konsumsi

Satu Ton Dikembalikan ke Bulog

PURWAKARTA, RAKA- Pemerintah Kabupaten Purwakarta terpaksa mengembalikan sampel beras dari Bulog sebanyak satu ton, yang akan diperuntukan bagi 10 ribu kepala keluarga di enam kecamatan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pasalnya, kualitas beras tersebut dianggap tidak layak konsumsi. “Sample beras tersebut sudah kita kembalikan ke Bulog, sebanyak satu ton untuk ditukar ke beras dengan kualitas medium. Jadi kami tegaskan, beras yang berada di kantor Dinsos tersebut bukan beras oplosan, itu hanya beras sampel,” kata Sekda Purwakarta Iyus Permana di ruang kerjanya, Jumat (15/5).

Awalnya, kata Iyus, beras tersebut diajukan Bulog ke Dinsos untuk dibagikan ke warga, namun ditolak karena dianggap tidak layak. Beras sampel tersebut akhirnya dikembalikan kembali ke Bulog. “Secara keseluruhan jumlah bantuan beras untuk warga terdampak PSBB di enam kecamatan tersebut berjumlah 100 ton, yang akan dibagikan kepada 10 ribu KK, dengan asumsi per KK sebanyak 10 kilogram. Kualitas beras medium, bantuan berasal dari Kemensos,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purwakarta ini.

Artinya, lanjut Iyus, Pemkab Purwakarta memastikan tidak ada beras oplosan yang akan dibagikan kepada warga yang terdampak Covid-19. “Beras berasal dari Bulog, kita hanya mendistribusikan kepada warga terdampak sesuai dengan data yang ada di Dinas Sosial,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ada beberapa jenis bantuan berupa beras yang didistribusikan oleh Pemkab Purwakarta, selain 100 ton dari bantuan Kemensos dengan kualitas medium. Ada juga bantuan yang bersumber dari APBD Purwakarta sebanyak 32 ton dengan kualitas premium. (gan)

Related Articles

Back to top button