PSBB Sampai Pedesaan

DIJAGA KETAT : Perbatasan jalan Desa Cikampek Selatan – Cikampek Pusaka dijaga ketat. Warga yang melintas kedapatan tidak menggunakan masker disuruh balik kanan.
CIKAMPEK, RAKA – Bukan hanya di perkotaan saja, ternyata di pedesaan pun menerapkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Misalnya, di Desa Cikampek Pusaka menerapkan sistem tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Mulai hari Rabu tanggal 6 Mei sampai sekarang kita sudah menerapkan PSBB,” ujar Pendi Supendi, Kades Cikampek Pusaka, kepada Radar Karawang, Minggu (10/5).
Ia menjelaskan, dari beberapa titik perbatasan yang ada di wilayah tersebut dijaga ketat oleh satuan petugas Covid-19 Desa Cikampek Pusaka. Jika ada pengendara yang tidak menggunakan masker tidak izin untuk memasuki wilayah tersebut. “Wajib menggunakan masker jika mau memasuki wilayah Desa Cikampek Pusaka, jika tidak menggunakan masker. Para petugas langsung menyuruh para pengendara untuk putar balik,” katanya.
Ia mengaku, meski para pengendara tidak menerima perlakuan para petugas. Namun, hal itu tidak menjadi masalah, karena pihaknya hanya menjalankan tugas untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. “Ada aja pemgendaraa yang ngotot tidak menggunakan masker ingin masuk ke wilayah kami. Namun, tetap kami suruh putar balik, jika mau melintasi wilayah Desa Cikampek Pusaka wajib menggunakan masker,” akunya.
Sekretaris Desa Cikampek Pusaka Cahyadi menambahkan, rencananya pemberlakukan PSBB akan dilaksanakan selama empat belas hari, terhitung dari tanggal 6 mei. Dia berharap, penyebaran virus corona bisa segara teratasi, dari hari-kehari harus ada penurunan signifikan yang terserang dari virus yang mematikan ini. “Mudah-mudahan PSBB ini bisa memutus mata penyebaran Covid-19. Mari kita laksanakan anjuran pemerintah, jangan bandel dan tetap diam di rumah aja serta lakukan pola hidup bersih dan sehat,” tuturnya.
Mardioan (20), warga Desa Pucung mengaku, pada saat melintasi jalan perbatasan Cikampek Pusaka dan Selatan. Dia suruh putar balik, karena tidak menggunakan masker. “Ketat banget, gak pake masker disuruh balik lagi,” pungkasnya. (acu)