Omzet Pedagang Pasar Dengklok Belum Stabil

TIDAK ADA LONJAKAN: Pengunjung Pasar Dengklok tidak mengalami lonjakan besar setelah PSBB dicabut.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Setelah pelonggaran masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Karawang, omzet pedagang di pasar Rengasdengklok belum stabil, hal tersebut karena pengunjung belum sepenuhnya ramai seperti biasa di hari sebelum virus corona mewabah.
Salah satu pedagang Pasar Tradisional Rengasdengklok, Narim (45), warga Dusun Bojongkarya, Desa Rengasdengklok Selatan mengatakan, meski PSBB di Kabupaten Karawang dicabut dan diberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), pihaknya mengaku pendapatan sehari-hari belum stabil seratus persen. “Memang sekarang ada peningkatan pembeli dibanding waktu PSBB tapi belum normal seperti biasa,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (15/07).
Lebih lanjut kata dia, pembeli yang datang ke lapaknya itu kebanyakan bukan pelanggan tetap sehingga salah satu tolak ukur yang menjadi pendapatan meningkat ini bisa dilihat dari jumlah pengunjung di Pasar Tradisional Rengasdengklok. Kemudian, kata Narim, untuk harga mulai dari cabai merah, bawang, cabai rawit dan tomat ini masih terbilang stabil, bahkan untuk cabai merah ini turun harga dari semula Rp 24 ribu sekarang jadi Rp20 ribu per kilogram.
Menurut dia, biasanya satu Minggu sebelum Idul Adha baru ada kenaikan harga dan itu seperti sudah dari tahun ke tahun. “Kalau sekarang masih stabil kaya bawang aja masih Rp30 ribu (per kilogram), cabai rawit Rp16 ribu, tomat Rp10 ribu,” pungkasnya. (mra)