Purwakarta

Produksi Sayuran Ditingkatkan

PANEN : Petani hortikulturan yang ada di Purwakarta tengah memanen tanamannya.

PURWAKARTA, RAKA – Ketersediaan sayuran di wilayah Kabupaten Purwakarta dinilai belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Akibatnya sering kali harga kebutuhan pangan dari sayuran ini mengalami kenaikan, terutama menjelang hari keagamaan atau tahun baru.

Atas dasar itu lah Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan berkomitmen akan mengembangkan sayura secara mandiri agar ketersediaan tetap stabil. “Selama ini Purwakarta masih memasok sebagian kebutuhan pangannya dari daerah lain. Walaupun ada yang disuplai untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tapi itu belum mencukupi seluruhnya,” kata Agus, Sabtu (4/1).

Menurutnya, ada beberapa sayuran yang potensial untuk dikembangkan di wilayah Purwakarta, di antaranya cabai, bawang merah, kacang panjang, dan buncis. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga di masing-masing kecamatan punya potensi sayuran lain dapat dikembangkan, misal kacang panjang, buncis, tomat dan yang lainnya. “Kami coba dorong masa tertentu prediksi penanaman cabai yang bisa menggairahkan petani tingkatkan produksi,” ujarnya.

Diketahui, luas lahan cabai rawit 185 hektare, cabai besar seluas 180 hektare, kacang panjang seluas 365 hektare, bawang daun sekuas 120 hektare, timun seluas 500 hektare, terong 120 hektare dan jamur 3500 meter persegi.

Agus menambahkan, lahan sayuran tersebut tersebar di 17 kecamatan yang ada di Purwakarta, terutama bagian selatan menjadi pusat produksi pertanian seperti Darangdan dan Wanayasa.

Sementara itu, untuk produksi beras di Kabupaten Purwakarta masih relatif stabil. Ditambah pasokan dari daerah lain untuk mencukupi kebutuhan, sehingga harganya pun tidak melonjak seperti komoditas lain. “Total luas lahan pesawahan 18.072 hektare, 11 ribuan merupakan sawah irigasi dan sisanya sawah tadah hujan. Dari total luas panen dan tanam dari lahan itu relatif optimis penuhi target sehingga produksi lokal masih mungkinkan surplus beras,” kata Agus. (gan)

Related Articles

Back to top button