Kasus Kekerasan Anak Meningkat
CIKAMPEK, RAKA – Kekerasan terhadap anak di tahun 2019 di Karawang mengalami peningkatan dibanding tahun 2018. Langkah preventif mesti dilakukan agar di tahun 2020 ini kekerasan pada anak bisa diminimalisir.
Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak (KPA) Provinsi Jawa Barat Wawan Wartawan mengaku prihatin banyaknya kasus kekerasa pada anak. Jika dibanding tahun 2018, kasus kekerasan anak di tahun 2019 lalu mengalami peningkatan dibanding tahun 2018. “Kalau jumlahnya saya mesti membuka data dulu, sekarang tidak bawah. Selisihnya lebih banyak 15 kasus dari tahun 2018,” katanya, saat ditemui Radar Karawang, Jumat (3/1).
Tingginya kasus ini, lanjutnya, salah satu dampak negatif peralihan Karawang menjadi kota metropolis, terutama peranan media sosial sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. “Penegakan hukumnya sudah berjalan. Ada yang sudah ditangkap dan sudah diproses hukum. Banyaknya kasus ini juga karena kesadaran masyarakat untuk melapor. Tapi, ada juga yang tidak mau melapor,” tuturnya.
Kasus kekerasan pada anak ini, Wawan mengatakan, mesti dilakukan langkah preventif. Salah satunya sosialisasi kepada anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA. Karena, anak-anak sekolah menjadi salah satu yang berpotensi jadi korban. “Komnas lakukan langkah preventif dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah dari SD sampai SMA. Terus sekarang ditiap desa juga ada satgas,” paparnya.
Hanya saja, Wawan meminta, agar struktur pengurus satgas ini diubah. Saat ini struktur satgas diduduk istri-istri pejabat, seperti istri kepala desa, camat dan sebagainya. Menurutnya, hal tersebut tidak efektif. Karena, istri-istri pejabat ini menduduki posisi lain juga di organisasi lain seperti PKK. “Cari lagi yang lain. Yang punya kompetensi direkrut,” pungkasnya. (asy)