Pedagang Tolak Retribusi Sampah

RAPAT : Suasana rapat pedagang Pasar Cikampek 1 yang bersepakat menolak retribusi kebersihan. Mereka akan mengelola sampah sendiri karena selama ini dinilai tidak terurus.
Masalah Pasar Cikampek 1 tak Kunjung Selesai
CIKAMPEK, RAKA – Pedagang Pasar Cikampek 1 kembali menggelar rapat mengenai pemboikotan tagihan retribusi yang dilakukan oleh pengelola. Dalam rapat tersebut bahkan menghasilkan pengelolaan kebersihan Pasar Cikampek 1 akan dikelola secara mandiri.
Penasehat Pasar Cikampek 1 Dede Setiabudi mengatakan, untuk yang kedua kalinya, para pedagang Pasar Cikampek 1 melakukan pertemuan mengenai keseriusannya dalam memboikot retribusi oleh pengelola, pihaknya menilai para pedagang hanya dijadikan sapi peras. “Hari ini, ketika mendengar Pasar 1 maka akan terlintas pasar yang kotor, karena memang kenyataanya seperti itu, sampah menumpuk dimana-mana dan bau sampah begitu menyengat, itu semua karena tidak dirawat oleh pengelola,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Kamis (18/2).
Pihaknya menginginkan, pasar yang menjadi pasar terbesar di Kabupaten Karawang itu bisa dikelola dengan baik, maka berdasarkan hasil pertemuan tersebut, para pedagang sepakat akan melakukan pemboikotan mengenai retribusi kebersihan. “Biarkan kita saja yang mengelola, kita mampu kok buang sampah dengan hasil iuran kita selaku para pedagang,” katanya.
Ia mengaku, beberapa waktu lalu saja, ia telah melakukan pertemuan dengan pihak Kejasaan Negeri Karawang, berdasarkan hasil pertemuan itu apabila pihak pengelola diantaranya PT Celebes melakukan kekerasan atau pengancaman, maka para pedagang akan melaporkan hal tersebut kepada pengacara yang telah bersiap mengawal kasus tersebut. “Mau sampai kapan kita diam seperti ini, kita ingin pasar ini menjadi pasar yang nyaman sehingga pengunjung tidak menilai buruk Pasar Cikampek 1 ini,” ujarnya.
Disampaikan juga oleh Penasihat Pasar Cikampek 1 lainnya Zulkifli, aksi boikot yang dilakukan oleh para pedagang hanya pada wilayah retribusi kebersihan, sedangkan untuk retribusi lainnya masih diserahkan kepada pengelola. “Karena kalau sampah ini didiamkan menumpuk terlalu lama malah mengeluarkan bau yang membuat kita semua tidak nyaman, maka dari itu untuk restribusi akan kita ambil alih, yang terpenting para pedagang jangan takut, kalau memang terjadi bentuk pengancaman, maka sampaikan kepada kita,” pungkasnya. (mal)