Balai Diorama Sudah Dikunjungi 519.749 Orang
PURWAKARTA, RAKA – Bale Panyawangan Diorama Purwakarta dan Nusantara masih menjadi primadona wisata edukasi di Kabupaten Purwakarta.
Kedua bale tersebut menyuguhkan arsip sejarah yang dikemas secara digital membuat para pengunjung dijamin tak bakal merasa bosan.
“Setiap hari ada saja yang datang kesini bahkan ada juga turis dari berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Korea, Belanda,” kata Kepala UPTD Diorama Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta Edi Rasidi, saat ditemui di Bale Diorama Jalan KK Singawinata, Purwakarta, Rabu (1/3).
Edi mengatakan, sejak dibangun pada tahun 2015 hingga akhir tahun 2022 lalu, jumlah pengunjung tercatat 519.749 orang wisatawan. “Jumlah tersebut mayoritas 70 persen didominasi para pelajar dari tingkat TK sampai mahasiswa, sementara sisanya umum,” ujarnya.
Bale Panyawangan Diorama Nusantara berisi sejarah Nusantara mulai dari zaman prasejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan, hingga situasi sejarah masa kini disajikan dengan berbagai media digital seperti video mapping, layar sentuh, buku digital dan buku bercerita hingga jalan-jalan melalui media virtual menggunakan kereta kencana.
Sementara Bale Panyawangan Diorama Purwakarta berisi sejarah tatar Sunda, nasional, Purwakarta, biografi bupati dan wakil bupati Purwakarta dari masa ke masa, daftar ketua DPRD Purwakarta dari masa ke masa, tempat-tempat wisata di Purwakarta, koleksi wayang, sampai kepada berbagai informasi pembangunan Kabupaten Purwakarta.
Bahkan, para pengunjung bisa berkeliling Kota Purwakarta menggunakan sepeda dengan media virtual menambah keseruan berwisata di Bale Panyawangan Diorama Purwakarta.
Sementara dalam kunjungan kerjanya, Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman mengatakan jika kedua balai ini merupakan tempat rujukan yang cocok untuk wisata edukasi sejarah.
Sebab, Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki media edukasi yang bagus terkait sejarah Nusantara serta keteladan para tokoh pendahulu Purwakarta. “Ini sangat penting dalam rangka pembentukan karakter pelajar. Saya harapkan Purwakarta ini bisa menjadi model bagi wilayah lain yang ada di Jawa Barat,” ujarnya. (gan)