KH Abun Bunyamin
PURWAKARTA, RAKA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diminta memberikan izin kepada para santri untuk mudik atau pulang pada liburan Idul Fitri tahun ini.
Permintaan tersebut dilontarkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhajirin Purwakarta KH Abun Bunyamin MA. Hal tersebut dilontarkannya menyusul kebijakan pemerintah yang memperpanjang masa larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang diberlakukan lebih dari sebulan, mulai 22 April hingga 24 Mei 2021 mendatang.
Selain itu juga sesuai dengan pernyataan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang meminta agar para santri diberikan dispensasi. Sehingga para santri tidak dikenakan aturan larangan mudik Lebaran 2021 yang diatur oleh pemerintah.
“Kami berharap Gubernur Jawa Barat memberikan pengecualian bagi santri yang akan pulang kampung. Tentunya dengan mekanisme ketat seperti membawa surat pengantar dari pimpinan pondok pesantren,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta itu, Senin (26/4).
Abun menyebut, larangan mudik tersebut akan menyulitkan santri pulang ke kampung halamannya untuk bertemu dengan keluarga. Terlebih, pengecualian tersebut sangat mungkin karena sudah ada contohnya. “Pemerintah Provinsi Jawa Timur contohnya, telah mengizinkan para santri di pesantren yang ada di wilayahnya untuk dapat mudik ke daerah asalnya masing-masing,” imbuhnya.
Karena itu menurutnya, harus ada dispensasi untuk para santri di Jawa Barat agar bisa pulang ke rumah masing-masing. “Selain ada surat pengantar, teknis kepulangannya dijemput orang tua atau diantar pengasuh pesantren. Sehingga ini bisa lebih terpantau,” ujarnya.
Abun juga menyebutkan, para santri memang sudah seharusnya dipulangkan. Sebab, sudah tak ada lagi kegiatan di pesantren lantaran memasuki masa libur Idul Fitri. “Pesantren juga sudah waktunya libur. Karena santri harus dipulangkan agar para orangtua tidak khawatir dan cemas,” pungkasnya. (gan)
