Perhatikan Beban Muatan Perahu
AKTIVITAS DI CIRATA: Sejumlah warga Cirata berada di atas perahu
PURWAKARTA, RAKA – Ini peringatan keras bagi pengelola perahu di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta. Selain harus menyiapkan pelampung, juga wajib memperhatikan beban muatan. Jika lalai, tragedi perahu terbalik yang terjadi beberapa waktu lalu akan terulang.
Kapolres Purwakarta AKBP Ali Wardana melalui Kapolsek Maniis AKP Suparlan mengatakan, peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu itu diduga perahu yang digunakan korban tidak layak. Panjang perahu kayu lebih kurang hanya 2 meter dengan lebar kurang dari 1 meter. “Dengan ukuran itu, perahu seharusnya paling banyak membawa tiga penumpang. Kebetulan korban masih semuanya keluarga besar. Mereka membawa perahu dan menjadi korban, kemungkinan tidak ada orang yang dijadikan tersangka,” jelas Suparlan.
Ia melanjutkan, perahu kayu tanpa mesin yang dikemudikan anak berusia sembilan tahun itu bermuatan delapan orang. Rencananya, rombongan keluarga itu menyebrang waduk Cirata untuk menghabiskan waktu liburan tahun baru, dengan acara makan-makan di sebuah Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Waduk Cirata. Dengan perahu yang sama, mereka berangkat pagi untuk makan bersama di KJA, dan bergegas pulang sekitar pukul 12.00 WIB. Akan tetapi, perjalanan pulang tidak semulus sebelumnya. Perahu sepanjang tak lebih dari 2 meter itu tiba-tiba oleng, terbalik, dan tenggelam, sekitar 20 meter dari daratan yang hendak mereka tuju. Kedalaman perairan di lokasi kejadian sekitar 6 meter. Ironisnya, Angga, bocah yang selamat dalam kejadian itu adalah pengemudi perahu nahas itu. Angga disebut sudah terbiasa mengemudikan perahu itu.
Namun, membiarkan anak berusia sembilan tahun mengemudikan perahu di waduk berair keruh dan berarus bawah kencang seperti Cirata ,tetap saja berpotensi memicu bahaya. “Saat kejadian, Angga selamat karena segera melompat dari perahu. Namun, besar kemungkinan penumpang lain panik sehingga tenggelam dan tidak dapat menyelamatkan diri,” tuturnya. (gan)