Uncategorized
Trending

Ratusan Demo PT Unicorn Handbag Factory

KARAWANG,RAKA- Dipicu dugaan intimidasi dan pelecehan verbal pada karyawan, ratusan buruh demo PT Unicorn Handbag Factory, Karawang. Sebelum unjuk rasa, buruh telah berupaya menempuh bipartit namun tidak membuahkan hasil.

Ketua Pengurus Cabang FSP TSK-SPSI Karawang, Dion Untung Wijaya, menyebut laporan awal datang dari sejumlah anggota di lini produksi yang mengaku mendapatkan perlakuan tak pantas dari oknum leader atau supervisor.

Baca Juga : Rp68 Triliun Investasi Masuk ke Karawang

“Anggota kami melaporkan adanya ucapan bernada merendahkan seperti ‘jangan seperti kerbau, harus gesit’, bahkan ancaman langsung bahwa kontrak kerja tidak akan diperpanjang jika tidak patuh terhadap perintah atasan,” kata Dion kepada wartawan, Rabu (18/6).

Lebih parahnya, lanjut Dion, beberapa pekerja juga ditekan untuk tidak ikut dalam kegiatan serikat pekerja. Bahkan, para pengurus serikat disebut akan dipindahkan dari lini kerja mereka.

“Ada pernyataan frontal dari salah satu leader, ‘gak usah ikut serikat, kerja aja yang benar’, lalu dengan nada menantang, mengatakan ‘lihat saja siapa yang tumbang, serikat atau saya’. Ini bukan sekadar intimidasi, tapi bentuk nyata upaya pembungkaman terhadap hak berserikat,” tegasnya.

Tak hanya itu, muncul pula dugaan pungutan liar dalam proses penerimaan karyawan. “Kami juga menerima informasi soal permintaan sejumlah uang agar bisa masuk kerja di perusahaan tersebut,” ungkap Dion.

Tonton Juga : ANNE RATNA, DULU BERJAYA KINI TERPURUK

FSP TSK-SPSI sempat beberapa kali mengupayakan penyelesaian melalui jalur bipartit dengan manajemen. Namun, kebuntuan tak terelakkan.

Akhirnya, ratusan buruh turun ke jalan dalam aksi damai yang menuntut keadilan dan perlindungan atas hak-hak mereka sebagai pekerja. Aksi unjuk rasa berlangsung tertib dan mendapat pengawalan aparat kepolisian.

Seruan yang dibawa para buruh pun tegas: hentikan intimidasi, hormati hak berserikat, dan bersihkan praktik pungli dalam proses rekrutmen.

“Alhamdulillah, setelah aksi dilakukan, perusahaan mulai bersikap terbuka dan bersedia memenuhi beberapa poin tuntutan kami. Ini adalah kemenangan kecil bagi buruh, tapi juga peringatan bahwa pelanggaran hak tidak boleh dianggap sepele,” ujar Dion. (uty)

Related Articles

Back to top button