Pelajar Jalan Kaki Dua Kilometer ke Sekolah
PURWAKARTA, RAKA – Masyarakat Kampung Pasirlantung dan Kampung Juntik Kerak mengeluhkan minimnya infrastuktur jalan di kampung tersebut. Bahkan saat diguyur hujan, akses jalan jarang dilalui kendaraan. “Kalau hujan ya jalan susah dilalui karena licin, ditambah bebatuan susah dilintasi,” ujar Kosim (50) warga sekitar.
Lebih memprihatinkan, kata Kosim, jalur tersebut kerap digunakan sebagai jalur utama pelajar menuju SDN 2 Panyindangan, tepatnya di Kampung Tegalmalaka. “Siswa disini harus berjalan lebih dari dua kilometer jalan kaki, karena susah kalau pakai kendaraan,” ujarnya.
Saking takut kesiangan saat pergi ke sekolah, banyak pelajar di dua kampung itu pergi saat pagi buta. “Berangkat kebanyakan subuh soalnya sampai ke sekolah harus pagi agar tidak kesiangan,” ujarnya.
Para pelajar pun terancam nyawanya setiap berangkat sekolah saat hujan, karena tebing tanah di Kampung Panyindangan RT 02 RW 01 sempat roboh. Longsornya tebing tersebut disebabkan saluran air di sekitarnya tidak bisa menampung debit air pasca hujan lebat. Parahnya, longsoran tebing menimpa sebuah bangunan rumah milik warga setempat. Longsor itu mengakibatkan tanah lapang voli yang ada di atas permukaan rumah tersebut, tidak bisa meresap air atau buruknya pembuangan air, sehingga debit air mendorong tanah. Alhasil, rumah milik Osid (50) dan Yayah (43) rusak tertimpa longsoran tanah dari tebing. Untungnya seluruh penghuni rumah berhasil lolos dari peristiwa itu.
Salah satu warga kampung Panyindangan, Endang (40) mengatakan, longsoran tanah menghancurkan tembok rumah Osid dan Yayah, hingga mengakibatkan hampir seluruh bangunan rumah rusak parah. Kerugian atas bencana tersebut ditaksir mencapai Rp40 juta. Sekadar diketahui, Wilayah Kecamatan Sukatani masuk daerah zona merah yaitu rawan bencana alam. Tak hanya angin kencang, beberapa desa di kecamatan ini juga memiliki karakteristik tanah labil dan sering longsor. Karena jenis tanahnya adalah tanah lempung, yaitu saat terkena panas akan seperti pasir dan saat hujan mudah terbawa arus air. Dari 14 desa yang ada di Kecamatan Sukatani, ada beberapa desa rawan longsor diantaranya, Desa Cianting, Desa Panyindangan, Desa Cijantung, Desa Sukajaya, serta Desa Pasirmunjul. (gan)