
radarkarawang.id – Harapan masyarakat untuk menikmati layanan KRL Commuter Line hingga Karawang harus tertunda. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi membatalkan rencana elektrifikasi jalur Cikarang–Karawang karena keterbatasan anggaran.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Arif Anwar, menjelaskan bahwa kondisi fiskal saat ini belum memungkinkan. “Pendanaan Kemenhub harus dibagi untuk berbagai program penting di direktorat lain, termasuk Perhubungan Darat, Laut, dan Udara. Elektrifikasi ke Karawang belum bisa kami garap tahun ini,” ujarnya.
Penumpang Masih Bisa Mengandalkan KA Lokal
Meski perpanjangan KRL ditunda, Arif menegaskan bahwa mobilitas penumpang menuju Karawang tetap terlayani melalui KA Lokal. Rute Cikarang–Karawang memiliki jadwal perjalanan reguler: pukul 06.00, 07.48, 11.36, 13.26, 15.35, 18.35, dan 20.14.
Sementara itu, keberangkatan KA Lokal dari Stasiun Karawang ke Cikarang tersedia pukul 05.09, 06.06, 10.21, 11.41, 14.27, 17.26, dan 19.13.
Solusi sementara ini diharapkan dapat menjaga konektivitas penumpang dari dan ke Karawang hingga proyek elektrifikasi mendapat kepastian anggaran.
Dukungan dari Pengamat Transportasi
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro, menilai elektrifikasi menuju Karawang sangat penting. Menurutnya, mobilitas masyarakat Karawang–Jakarta sangat tinggi, terutama bagi para komuter yang mengandalkan KRL sebagai moda transportasi hemat dan efisien.
“Perlu percepatan elektrifikasi ke Karawang, bahkan jalur dwiganda juga mendesak dibangun untuk memisahkan lalu lintas kereta jarak jauh dan KRL Commuter Line,” kata Tory. Ia menambahkan bahwa langkah tersebut akan memperlancar arus transportasi, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kenyamanan pengguna.
Dampak Batalnya Perpanjangan KRL
Keputusan Kemenhub ini menuai reaksi beragam. Banyak warga Karawang kecewa karena perpanjangan KRL diyakini bisa memangkas biaya transportasi dan waktu tempuh. Saat ini, perjalanan dari Karawang ke Jakarta masih bergantung pada KA Lokal atau moda transportasi lain yang lebih mahal dan kurang efisien.
Bagi Kemenhub, pembatalan ini adalah langkah realistis untuk menjaga keseimbangan anggaran. Namun, pemerintah diharapkan segera mencari solusi jangka panjang agar proyek KRL ke Karawang dapat dilanjutkan. (rk)



