Karawang
Trending

Rp68 Triliun Investasi Masuk ke Karawang

KARAWANG,RAKA- Kabupaten Karawang mencatat lonjakan signifikan dalam realisasi investasi sepanjang tahun 2024. Rp68 triliun investasi masuk ke Karawang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sekaligus Plt Asisten Daerah I Setda Karawang, Wawan Setiawan, mengungkapkan bahwa nilai investasi di Karawang meningkat drastis hingga 166 persen dari Rp42,1 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp68 triliun di akhir 2024.

Baca Juga : Hasil Lomba Guru Berprestasi Berubah Usai Diumumkan Panitia

“Mayoritas investasi yang masuk adalah investasi padat modal, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sektor-sektor seperti otomotif, energi (baterai), telekomunikasi, dan manufaktur mendominasi,” ujar Wawan, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/6).

Namun, Wawan menjelaskan bahwa meskipun nilainya besar, investasi padat modal cenderung menyerap tenaga kerja lebih sedikit dibandingkan investasi padat karya. Hal ini karena industri padat modal lebih banyak menggunakan mesin dan teknologi otomatisasi dalam produksinya. Di tengah peningkatan investasi tersebut, tantangan lain muncul, yakni angka pengangguran. Dimana investasi yang besar tidak sebanding lurus dengan angka pengangguran.

“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Karawang saat ini tercatat sekitar 4.400 orang dari total angkatan kerja. Sedangkan secara keseluruhan di Jawa Barat, jumlah TPT mencapai 92 ribu orang,” lanjutnya.

Tonton Juga : MUSISI HIJRAH

Sebagai langkah nyata mengatasi persoalan ini, Pemkab Karawang telah mengembangkan platform digital ketenagakerjaan yang dapat diakses di laman infoloker.karawangkab.go.id. Platform ini, yang telah berjalan selama lima tahun, menjadi jembatan antara pencari kerja dan perusahaan.

“Lewat platform ini, pencari kerja tak perlu repot membawa berkas lamaran fisik. Cukup unggah dokumen digital mereka, dan langsung bisa melamar ke lebih dari 1.400 perusahaan yang sudah terdaftar,” jelas Wawan.

Lebih dari itu, platform ini juga telah dijadikan pilot project oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, karena dinilai efektif dalam mendekatkan peluang kerja kepada masyarakat.

“Posisi yang tersedia pun beragam, mulai dari operator produksi, staf gudang, teknisi, hingga posisi supervisor dan administrasi,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button