Karawang

Bupati Hanya Gertak Sambal

KARAWANG, RAKA – Tawuran pelajar tidak bisa selesai begitu saja. Ada dendam yang akan terus mengakar jika dibiarkan oleh pemerintah. Namun, langkah pencegahan belum dilakukan maksimal. Buktinya, tawuran masih terjadi. Korban pun berjatuhan.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sempat mengatakan dengan tegas akan memberikan sanksi tegas terhadap sekolah yang terlibat tawuran. Namun, hal itu belum juga cukup jitu. Padahal, lanjut dia, saat ini Pemkab Karawang memiliki program beasiswa untuk dunia pendidikan. Oleh karena itu, sekolah yang terlibat tawuran akan dievaluasi secara mendalam, dan diberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera. “Dan tahap akhir bukan nggak mungkin kita cabut izinnya,” tuturnya.

Mendengar pernyataan bupati, warga Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Junaidi (42) mengatakan, seharusnya bupati tegas. Jika hanya sekadar omongan tidak dengan bukti, berarti hanya menakut-nakuti saja. “Bupati hanya gertak sambal kalau tidak bertindak,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, video tawuran pelajar Cilamaya yang beredar membuatnya miris. “Bayangkan, siswa membawa celurit lalu saling menyabetkan senjatanya. Ini sudah sangat tidak wajar,” ujarnya.

Sementara seorang guru di Karawang kota yang meminta namanya tidak disebutkan, meminta agar Pemkab Karawang membuat program efektif untuk mengatasi ini. Karena video yang dia lihat sangat mengkhawatirkan. “Kalau pelajarnya suka saling bunuh, bisa gawat. Mau seperti apa negara kita nanti,” katanya.

Menurutnya, pernyataan Bupati Cellica akan mencabut izin sekolah yang pelajarnya tukang tawuran sudah tepat. “Biar ada efek jera terhadap yang lain,” katanya.

Ia melanjutkan, Kabupaten Purwakarta menjadi contoh yang baik. Saat Dedi Mulyadi masih menjadi bupati, dia berani mencabut izin operasional sekolah yang kerap tawuran. Meski akhirnya digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara. “Tapi setelah itu tawuran tidak terdengar lagi di Purwakarta,” katanya. (apk/psn)

Related Articles

Back to top button