Cikampek

Sakit Gigi Lebih Nyeri dari Sakit Hati

CIKAMPEK, RAKA – “Dari pada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini biar tak mengapa. Rela-rela, rela aku relakan…” Potongan bait lagu yang dipopulerkan pedangdut Megi Z ini bisa jadi ada benarnya. Kalau sudah sakit gigi, pura-pura senyum pun tak bisa. Parahnya lagi, sakit gigi dan mulut bisa mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit berbahaya. Contohnya diabetes.

Dokter Gigi UPTD Puskesmas Cikampek Nurullita Sutrisno mengatakan, menggosok gigi sangat penting untuk kesehatan, khususnya agar gigi tetap kuat dan tidak berlubang. “Karena kalau tidak gosok gigi, kuman pun akan tumbuh dan membuat gigi kita berlubang,” ucapnya kepada Radar Karawang.

Dia menyarankan saat melakukan gosok gigi, gerakan sikat ke atas dan ke bawah dengan secara perlahan. Hal itu agar tidak merusak gusi dan terjadinya pembengkakan. “Usahakan kalau sikat gigi itu harus tenang jangan terburu-buru, gunakan pasta secukupnya dan lakukan gerakan ke atas dan ke bawah untuk menggosok gigi, agar tidak terjadi kerusakan pada gusi. Kalau sudah bengkak akan mengalami nyeri atau sakit, tentunya itu membuat kita tidak nyaman,” katanya.

Ia melanjutkan, saat gosok gigi batasi penggunaan pasta gigi, dan pastikan setelah menggosok gigi kumur-kumur selama 30 detik, agar tidak ada pasta gigi yang tertinggal. “Karena masih banyak yang gosok gigi tapi pastanya masih blepotan pada bibir,” akunya.

Dia berpesan kepada seluruh warga Cikampek, untuk dapat merawat gigi dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari, sehingga dapat menjauhkan mulut dari bau tidak sedap dan tidak terjadi kerusakan atau berlubang pada gigi. “Jangan malas sikat gigi, rawat gigi kita dari sekarang, jangan menunggu berlubang apalagi sakit. Karena sakit gigi lebih nyeri dibanding sakit hati, jangan lupa juga untuk mengecek kondisi gigi kita ke puskesmas terdekat, kita juga siap melayani anda semua,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button