Karawang

Sampah Jadi Berkah dengan Maggot

KARAWANG, RAKA – Sesuatu yang bau dan menjijikan. Itulah yang terlintas dalam pikiran kita ketika mendengar kata sampah. Bahkan di sebagian besar daerah termasuk di Karawang, sampah masih menjadi masalah klasik yang belum tertangani dengan tuntas oleh pemerintah.

Namun ada yang berbeda di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat. Di kelurahan tersebut, terdapat usaha pengolahan bank sampah melalui budidaya maggot yang dilakukan oleh komunitas Greenday.

Jika biasanya sampah kerap sekali menjadi sumber masalah bagi lingkungan, namun bagi mereka sampah justru menjadi berkah. “Sampah tidak selamanya menjadi sumber masalah. Jika dikelola dengan baik justru akan membawa berkah dan menjadi nilai rupiah,” kata Yusuf Sopian, warga Kepuh, Kelurahan Karangpawitan kepada Radar Karawang, Rabu (20/3).

Dikatakan Yusuf, maggot merupakan jenis belatung yang dijadikan sebagai pengurai sampah organik. Kurang lebih satu tahun dia bersama kawannya yang tergabung dalam Greenday, telah menjalankan bank sampah dengan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot. “Saya sudah menjalankan usaha ini selama satu setengah tahun, dengan modal 15 juta rupiah untuk menyiapkan semua peralatan,” kata Yusuf.

Menurutnya, menjalankan usaha bank sampah dengan budidaya maggot, merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Dengan menjalankan bisnis tersebut, banyak keuntungan yang didapat. Selain mendapat keuntungan dari berbagai jenis sampah non organik yang telah dipilahnya, ia juga akan mendapatkan banyak keuntungan dari ternak maggot itu sendiri. “Dari semua jenis sampah non organik yang dikumpulkan dari nasabah, saya ngambil keuntungan 15 persen. Saat ini nasabah sudah ada 100 rumah dan para pedagang,” ujarnya.

Keuntungan besarnya, lanjut Yusuf, yaitu dari hasil budidaya maggot yang bisa gunakan sebagai pakan ternak. Satu kilogram maggot berusia 2 minggu bisa dia jual dengan harga Rp5.000. Selain itu, dia juga bisa mengolah kotoran maggot untuk dijadikan pupuk dengan harga Rp5000 per kilogramnya. Bahkan jika melalui proses dan pengolahan lebih lanjut, maggot tersebut juga bisa dijadikan sebagai pupuk cair yang harganya mencapai Rp50.000 per liter. “Untuk maggot belum dijual. Karena masih fokus pembudidayaan. Kalau dari pupuk sebulan baru dapat 50 kg,” tuturnya.

Asep Arifin, alumni IPB yang menjadi pembina dari komunitas Greenday menyampaikan, maggot merupakan salah satu dari 7 jenis serangga yang aman dikonsumsi manusia. Bahkan berdasarkan pengujian laboratorium, maggot juga bisa diolah menjadi vitamin bagi manusia. “Melalui proses lanjutan ini bisa jadi obat manusia yaitu protein asam amino,” tambahnya. (nce)

Related Articles

Back to top button