BP Jamsostek Tetap Optimis

Herry Subroto
PURWAKARTA, RAKA – BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Cabang Purwakarta menyatakan optimismenya menghadapi tahun ini.
Kepala BPJamsostek Cabang Purwakarta Herry Subroto mengatakan, jajarannya berkomitmen bekerja semaksimal mungkin agar seluruh kebijakan dan program dari BP Jamsostek Pusat bisa dinikmati para peserta di wilayah kerjanya. “Mesti di tengah pandemi kami terus berkomitmen memberikan layanan maksimal guna mendukung program pemerintah, yaitu memberikan perlindungan kepada para pekerja,” ujarnya.
Optimisme dan komitmen yang disampaikan Herry tersebut sebagai bentuk tanggung jawab atas keberhasilan BPJamsostek yang tetap mencatatkan hasil positif pada kinerja institusi sepanjang tahun 2020.
Antara lain kinerja pada bidang investasi, kepesertaan, dan pelayanan. Padahal, tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat karena efek dari pandemi COVID-19. Tercatat, sepanjang 2020, penerimaan iuran (unaudited) BPJamsostek berhasil dibukukan sebesar Rp73,31 triliun, walaupun terdapat implementasi PP 49 Tahun 2020 tentang relaksasi iuran Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) sebesar 99 persen dan penangguhan program Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99 persen.
Iuran tersebut ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana kelolaan mencapai Rp486,38 triliun pada akhir Desember 2020. BPJamsostek juga mencatatkan hasil investasi sebesar Rp32,30 triliun, dengan Yield on Investment (YOI) yang didapat sebesar 7,38 persen. Dana dan hasil Investasi tersebut mengalami pertumbuhan masing masing sebesar 12,59 persen dan 10,85 persen dibandingkan akhir 2019.
Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto mengatakan, investasi BPJamsostek dilaksanakan berdasarkan PP No. 99 tahun 2013 dan PP No. 55 tahun 2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang diperbolehkan berikut dengan batasan-batasannya.
Ada juga Peraturan OJK No. 1 tahun 2016 yang juga mengharuskan penempatan pada Surat Berharga Negara sebesar minimal 50 persen.
“Untuk alokasi dana investasi, BPJamsostek menempatkan sebesar 64 persen pada surat utang, 17 persen saham, 10 persen deposito, 8 persen reksadana, dan investasi langsung sebesar 1 persen,” kata Agus melalui rilisnya Rabu (20/1). (gan)