Purwakarta

SDIT Cendekia Gelar Rihlah Ilmiah

PURWAKARTA,RAKA – Para pelajar kelas 1 dan 2 dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cendekia menggelar rihlah ilmiah atau kunjungan dalam rangka studi ke Stasiun Kereta Api Purwakarta, Kamis (18/10).

Ade Syarifudin, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDIT Cendekia mengatakan, rihlah ilmiah bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman bagi para siswa. “Rihlah Ilmiah merupakan program rutin setahun sekali. Di mana setiap jenjang kelas mendapat giliran dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada pun untuk kelas 1 dan 2 mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Stasiun Purwakarta,” ujarnya.

Ade menjelaskan, sepanjang kunjungan ke stasiun KA, seluruh siswa mendapatkan berbagai tambahan pengetahuan tentang perkeretaapian. “Di antaranya, profesi-profesi apa saja yang ada di stasiun KA hingga aturan untuk tidak menerobos pintu perlintasan kereta api,” katanya.

Dirinya berharap, siswa dapat mengingat berbagai materi yang didapatkannya langsung dari ahlinya. “Sehingga bisa mengaplikasikannya sehari-hari dan menjadi tambahan wawasan yang sangat bermanfaat,” ujarnya. Kedatangan para siswa SDIT Cendekia tersebut disambut langsung Junior Supervisor Stasiun Purwakarta Djuarsa Adri Nugraha yang juga menjadi pemandu sekaligus pemateri.

Saat menyambut siswa, Djuarsa menjelaskan alur proses penumpang kereta api. Mulai dari mengantre dengan tertib, membeli tiket, hingga menunggu aba-aba petugas untuk menunggu kedatangan kereta api. “Kami PT KAI Daop II Bandung, khususnya Stasiun Purwakarta menyambut baik kedatangan para siswa SDIT Cendekia. Kunjungan ini juga memiliki arti penting bagi kami guna mengedukasi dan menyosialisasikan keberadaan dan fungsi PT KAI kepada para siswa,” kata Djuarsa.

Dirinya juga menyampaikan, berbagai sarana dan program kereta api. “Termasuk mengedukasi siswa tentang pelayanan, arti logo kereta api, hingga pentingnya menjaga kereta api agar tetap dalam kondisi terbaik,” ucapnya.

Dirinya juga mengingatkan para siswa untuk tidak bermain-main di jalur kereta api, tidak menerobos pintu perlintasan, hingga tidak melakukan pelemparan batu. “Mudah-mudahan materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh para siswa,” katanya.

Dihubungi terpisah, Pembina Yayasan Sumber Daya Insani (Yasri) yang menaungi SDIT Cendekia, DR H Agus Muharam M.Pd menyebutkan, rihlah ilmiah menunjukkan jika belajar itu tak melulu harus berada di dalam kelas. “Dengan mengajak langsung para siswa ke stasiun kereta api, diharapkan siswa bisa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Di situ juga diajarkan bagaimana mengantre yang benar hingga mematuhi segala peraturan yang berlaku,” kata Agus.

Selain ke stasiun kereta, kata Agus, tempat lainnya yang kerap dijadikan tujuan rihlah ilmiah adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Alun-alun Pemda Purwakarta. “Usai kunjungan ke Stasiun Purwakarta, siswa melanjutkan kunjungan ke Museum Diorama Purwakarta yang lokasinya berdekatan dengan Stasiun Purwakarta,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button