Purwakarta

SDN 1 Citalang Jadi Model Lingkungan

PURWAKARTA, RAKA – Upaya mengimplementasikan Program Pendidikan Berkarakter yang digulirkan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta terus dikampanyekan oleh sekolah yang ada di kabupaten tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri 1 Citalang, Purwakarta.

SD yang berlokasi di Kampung Karang Sari Desa Citalang Kecamatan Purwakarta itu, memiliki siswa 670 dengan 23 rombongan belajar (Rombel). Berkat kerja keras dan kegigihan 30 guru dan tenaga kependidikan, sekolah yang dipimpin Anwar Mulyana itu, kini menjadi sekolah model lingkungan di Kabupaten Purwakarta. Tahun lalu, sekolah tersebut menyabet juara kebersihan sekolah.

“Berbagai kegiatan selain proses kegiatan belajar mengajar kita lakukan dengan mengikutsertakan seluruh stakeholder sekolah. Tak hanya soal pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kebersihan. Upaya dan peran serta pada peningkatan perekonomian masayarakat sekitar sekolah dan para orang tua siswa, juga kita lakukan,” ujar Kepala SDN 1 Citalang, Anwar Mulyana di sela-sela kegiatan Festival Kuliner Nusantara SDN 1 Citalang, Kamis (4/10).
Menurut Anwar, seperti yang dicanangkan Pemkab Purwakarta berkaitan dengan program pendidikan berkarakter, pihaknya melakukan sejumlah langkah-langkah strategis agar bisa secara maksimal mengimplementasikan program tersebut. “Pada proses kegiatan belajar mengajar, langkah rutin yang telah kita ambil diantaranya adalah Senin Upacara, Selasa Literasi, Rabu Kebersihan, Kamis Olahraga dan Jumat Keagamaan. Alhamdulillah, selama setahun terakhir ini bisa berjalan dengan baik,” katanya, didampingi Ketua Panitia Festival Kuliner Nusantara SDN 1 Citalang, Tati Sumiati.

Tati menambahkan, festival kuliner ini adalah kegiatan dari masa jeda UTS, para siswa dan orang tua siswa menampilkan seni budaya dan kuliner dari seluruh wilayah di Nusantara. “Ke depan, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin sekolah,” ujar Tati.

Pada pembukaan Festival Kuliner Nusantara di SDN 1 Citalang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakara, Purwanto yang diwakili Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dodi Winandi mengucapkan apresiasinya kepada pihak sekolah yang dipimpin Anwar Mulyana itu. “Pendidikan di rumah oleh orang tua, di masyarakat dan di sekolah. Hebatnya dukungan orang tua siswa untuk ikut mendidik di sekolah seperti kegiatan festival kuliner di SDN 1 Citalang, patut diapresiasi,” ujarnya.

Menurutnya, sekarang sudah jarang orang tua mengajarkan pendidikan aplikatif di rumah. Mereka lebih berorientasi mencari guru les. Sementara, aspek keterampilan kurang diajarkan.

Atas dasar itu, Dodi berpandangan bahwa kekosongan peran tersebut harus diambil alih oleh pihak sekolah. Sehingga, pendidikan di sekolah berhasil membentuk watak dan kreativitas para pelajar. “Ikhtiar ini saya yakin akan menghasilkan produktivitas,” ujarnya.

Dodi menegaskan, kerumitan teori dalam pendidikan tidak akan melahirkan apapun. Sebaliknya, pola pendidikan sederhana dengan melakukan fokus pada peningkatan skil pelajar lebih dibutuhkan. “Pendidikan harus sederhana, gak boleh rumit. Anak-anak belajar menenun, memasak dan mencuci, itu pendidikan. Kemudian, aplikasi dari pelajaran itu lebih dibutuhkan dibanding pendalaman teori,” katanya. (ris)

Related Articles

Back to top button