
radarkarawang.id – Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 di Kabupaten Karawang berlangsung meriah dan khidmat. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang mengapresiasi dukungan penuh Pemerintah Daerah (Pemda) yang turut menyelenggarakan apel akbar serta berbagai kegiatan pendukung lainnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Karawang, Sopian, menyatakan bahwa keterlibatan aktif Pemda menjadi bukti nyata pengakuan terhadap Hari Santri sebagai hari besar nasional yang patut dirayakan oleh seluruh elemen bangsa.
”Ini pertanda bahwa pemerintah daerah betul-betul sudah mengakui bahwa Hari Santri ini adalah hari nasional. Mau tidak mau kita laksanakan ini,” ujar Sopian usai memimpin apel di depan kantor Pemda, Rabu (22/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa perayaan tidak hanya terpusat di tingkat kabupaten. Semangat Hari Santri juga menyebar hingga ke pelosok daerah, di mana pondok-pondok pesantren dan bahkan kantor urusan agama di tingkat kecamatan turut menggelar upacara secara mandiri.
Menurut Sopian, antusiasme ini menunjukkan bahwa Hari Santri telah menjadi momen penting untuk merefleksikan peran historis kaum santri. Ia mengingatkan kembali bahwa santri adalah bagian tak terpisahkan dari pejuang kemerdekaan Indonesia.
”Sebagaimana tadi resolusi jihad yang telah dibacakan oleh petugas, kemerdekaan ini adalah perjuangan dari para santri juga,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kemenag Karawang telah menyusun serangkaian kegiatan untuk menyemarakkan Hari Santri. Salah satunya adalah halaqah (forum diskusi) yang melibatkan pimpinan dari 630 pondok pesantren, yang diselenggarakan secara luring dan daring.
Sebagai wujud kepedulian sosial, Kemenag juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Karawang untuk menggelar aksi donor darah. Kegiatan ini berhasil diikuti oleh sekitar 100 pegawai di lingkungan Kemenag.
Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemenag, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Kejaksaan Negeri Karawang. MoU ini, kata Sopian, bertujuan untuk percepatan penyelesaian masalah tanah wakaf di Kabupaten Karawang.
Menanggapi pertanyaan mengenai dukungan finansial, Sopian mengonfirmasi adanya bantuan senilai Rp15 miliar dari Pemda. Ia meluruskan bahwa dana tersebut dialokasikan sebagai Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT).
Ia menambahkan, angka bantuan ini menunjukkan peningkatan komitmen Pemda dari tahun ke tahun, yang sebelumnya berada di angka 6, 8, dan 10 miliar rupiah. Selain BOP, Pemda juga mendukung kegiatan keagamaan lain seperti penyelenggaraan haji dan Aksioma (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah).
Di akhir keterangannya, Sopian mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk menjadikan momen Hari Santri ini sebagai ajang untuk menjaga kehormatan dan martabat santri. “Intinya adalah jaga marwah santri,” pungkasnya. (uty)