Purwakarta
Trending

Sistem Pendidikan Berbahaya Untuk Siswa

Banyak Pengaruh Negatif

PURWAKARTA, RAKA – Kondisi pendidikan nasional dinilai sangat menghawatirkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Bahkan, juga dinilai berbahaya bagi para pelajar.

Hal ini disampaikannya saat mengunjungi para siswa yang baru menyelesaikan program pendidikan karakter di Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu pagi (18/5).

Baca Juga : Tidak Senam Hari Jumat, ASN Bakal Kena Sanksi

Menurut Dedi, lingkungan luar sekolah saat ini justru lebih berbahaya bagi pelajar ketimbang berada di barak militer.

“Di luar sana banyak pengaruh negatif. Justru di sini, anak-anak mendapat pendidikan karakter yang kuat,” ujarnya.

Dedi menegaskan perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan nasional saat ini. Ia menyebut saat ini Pemprov Jabar telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk memperbaiki situasi ini.

Ia menuturkan beberapa langkah yang sudah diterapkan antara lain penerbitan edaran Gubernur yang berisi pembatasan penggunaan handphone di sekolah, larangan menggunakan sepeda motor bagi pelajar, serta penerapan jam malam bagi siswa selama hari sekolah.

Tonton Juga : PRAJURIT TNI AU CANTIK BANGET..

“Dengan adanya batasan tersebut, dan tidak dibiarkan oleh orangtua, tentu menjadi langkah positif bagi pendidikan di Indonesia,” tuturnya.

Dedi juga mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan melanjutkan program pendidikan karakter berbasis militer secara berkelanjutan di berbagai daerah.

Hal tersebut untuk membentuk kedisiplinan dan mencegah kenakalan remaja yang kian marak, bahkan berpotensi mengarah ke tindak kriminal akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

“Kami ingin membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan mampu melawan arus negatif di luar sana,” ungkap Dedi.

Program pendidikan karakter ini diharapkannya bisa menjadi model baru dalam reformasi pendidikan di Jawa Barat, sekaligus menjadi solusi atas krisis moral di kalangan pelajar saat ini. (yat)

Related Articles

Back to top button