HEADLINEKarawang

Ada Oknum PNS Mau Akali Tes Urine

TES URINE MASSAL: BKPSDM bekerjasama dengan BNNK Karawang melakukan tes urine di GOR Adiarsa Karawang. Panitia terkesan kurang siap, soalnya penyediaan toilet yang minim, sementara peserta ribuan.

KARAWANG, RAKA – Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Karawang tak menyangka, Rabu (11/3) pagi, bakal dites urine. Soalnya, dalam undangan tidak dicantumkan agenda tes urine.

Tes urine serentak yang diikuti seluruh PNS Kabupaten Karawang nampak semrawut, para peserta lama mengantre di toilet yang disediakan. Satu toilet digunakan untuk 249 orang. Antrean lebih parah saat proses penyerahan sampel urine, mereka berdesak-desakan.

Bahkan proses penyerahan sampel sempai terhenti kurang lebih 30 menit karena alur penyerahan sampel yang kurang efektif. Yang lebih parah, beberapa sampel urine nampak berserakan begitu saja di lantai.

CEK NARKOBA: Urine PNS dikumpulkan untuk diperiksa.

Veronica Maulana, salah satu ASN yang hadir menilai tes urine kemarin nampak kurang persiapan. Menurutnya, jika BNN ingin melakukan tes urine serentak mestinya disediakan toilet portable yang lebih banyak. Dia sendiri tidak tahu jumlah toilet yang disediakan, tapi kenyataannya antrean cukup panjang hingga dirinya terpaksa keluar mencari toilet di luar komplek GOR Adiarsa untuk mengambil sampel urine.

Veronica juga menceritakan, ada ASN yang meminta urine rekannya, bahkan dirinya sempat diminta meskipun tidak diberikan. Meski begitu, dirinya mencoba berbaik sangka, mereka bukan takut positif narkoba tapi malas mengantre atau sulit untuk buang air kecil. “Bukan masalah kitanya gak mau, tapi setahu saya sih banyak yang gak periksa juga, banyak yang pulang. Kalau kita mah patuh lah,” ungkapnya.

ASN lainnya Marno Sumarno mengatakan, tes urine serentak seperti ini baru pertama kali diikutinya, biasanya tes dilakukan di tiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang menurutnya lebih teratur. Fasilitas yang disediakan untuk tes urine juga dinilainya kurang, salah satunya adalah kamar mandi yang tersedia sedikit, tidak seimbang dengan jumlah ASN. Selain itu, air yang disediakan di toilet portable kurang, sebaliknya toilet di dalam gedung banjir. “Kalau bapak-bapak sih bisa di mana saja, bisa berdiri, kalau ibu-ibu kan susah,” ujarnya.

Sekretaris Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang Jajang jaenudin mengatakan, berdasarkan Amanat Perda No 9 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), perlu dilakukan tes urine terhadap PNS di Karawang. Untuk itu, BKPSDM mengundang semua PNS untuk dites urine. “Ini tentunya kaitan dengan pencegahan narkoba. PNS itu harus mencontohkan kepada masyarakat lain,” katanya saat dihubungi Radar Karawang di sela-sela kegiatan.

Dikatakan Jajang, tes urine sekitar 2.000 ribu PNS yang ada di Karawang yang terdiri dari eselon II, eselon III, eselon IV dan semua pejabat pelaksana. Hasil tes belum bisa diketahui mengingat yang dilakukan pengetesan sangat banyak. Namun jika terdapat PNS yang terindikasi pihaknya akan segera mengkonfirmasi kepada PNS bersangkutan. “Jika benar misalnya ada yang positif, kita sampaikan kepada pembina disiplin ASN dan akan dibahas,” ucapnya.

Sebagai langkah strategi, tambah Jajang, pihaknya sengaja mengadakan kegitan tes tersebut secara mendadak tanpa diberitahu terlebih dulu kepada para PNS. Jika ada PNS yang tidak hadir akan berpengaruh terhadap kesejahteraan ASN berupa penundaan atau pemotongan TPP. “Ada beberapa yang tidak ikut karena sedang tugas di luar. Selebihnya belum diketahui berapa yang sengaja tidak datang,” ujarnya.

Camat Kutawaluya Rohman, mengaku tidak mengetahui akan dilakukannya tes urine. Namun, hal tersebut tak membuatnya menghindar dan mengikuti tes urine tersebut bersama dengan camat lainnya. “Dadakan tidak dikasih tahu dulu. Saya sudah tes urine dan insya Allah negatif,” ujarnya. (nce/cr5)

Related Articles

Back to top button