Cikampek

Stok Pupuk Dua Bulan ke Depan Aman

ANGKUT : Proses distribusi pupuk dari gudang Pupuk Kujang menuju agen dan selanjutnya menuju kios.

CIKAMPEK, RAKA – PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) bertanggung jawab menyalurkan pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Jawa Barat, Banten & sebagian Jawa Tengah.

Ade Cahya Kurniawan, Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang mengatakan, bahwa stok pupuk subsidi yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan lini III (distributor) sampai dengan 30 Juni 2020 aman hingga dua bulan ke depan. “Petani tidak perlu khawatir, sampai saat ini stok urea untuk Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah mencapai 84.594 ton atau hampir tiga kali lipat dari ketentuan sebesar 26.874 ton,” ujar Ade dalam rilis yang diterima Radar Karawang, Kamis (9/7).
“Untuk NPK stoknya mencapai 7.158 ton atau 128% dari ketentuan sebesar 5.585 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 6.808 ton atau 247% dari ketentuan sebesar 2.753 ton. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan musim tanam yang berlangsung pada bulan April – September,” ungkap Ade.

Sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, PT Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok setara dengan stok untuk dua bulan ke depan bahkan lebih. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.

Sementara itu pencapaian Realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar, Banten & sebagian Jawa Tengah sampai dengan 30 Juni 2020 mencapai 396.350 ton jumlah itu setara dengan 77% dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 515.664 ton.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Ade juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan. Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu). “Kami berharap dengan komitmen bersama ini, antara perusahaan, distibutor dan kios dapat terus bersinergi dengan baik, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi khususnya di wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagain Jawa Tengah secara optimal,” pungkas Ade.

Sementara Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana kepada media saat kunjungan kerja ke PT Pupuk Kujang Cikampek menyampaikan. “Penerapan sistem e-RDKK diyakini dapat meminimalisir penyelewengan sehingga penyaluran pupuk bersubsidi semakin tepat sasaran, terlebih melalui sistem ini juga diyakini bisa mencegah terjadinya duplikasi data penerima subsidi,” jelas Wijaya. (zie)

Related Articles

Back to top button