Obsesi, Obrolan Seputar Literasi

KARAWANG, RAKA – Pandemi corona tidak membuat para generasi muda kehilangan akal untuk tetap berkegiatan produktif. Badan Eksekutif Mahasasiwa (BEM) Unsika misalnya, baru-baru ini menggelar diskusi online yang bertajuk Obsesi, singkatan dari Obrolan Seputar Literasi. Para mahasiswa yang tergabung dalam diskusi ini saling bertukar pikiran melalui WhatsApp dari tempat tinggalnya masing-masing.
Presiden Mahasiswa Unsika Teguh Febriana mengatakan, program ini ternyata sudah menjadi program rutinan Departemen Penddidikan dan Keilmuan dalam organisasi mereka. Kegiatan ini dilaksanakan Selasa kemarin, dengan menghadirkan Duta Baca Jawa Barat dan Duta Unsika sebagai pemateri. “Program ini menyesuaikan dengan semangat salah satu misi presiden mahasiswa Unsika 2020, yaitu menjadikan BEM Unsika yang proaktif dalam penggiatan literasi,” tuturnya, Rabu (22/4).
Duta Bahasa Jawa Barat Tahun 2020 Abdul Harun yang menjadi pemateri dalam Obsesi menyampaikan, materi yang disampaikannya tak lepas dari pentingnya literasi digital. Sebab menurutnya dewasa ini benyak informasi hoaks yang bertebaran, dengan literasi digital kita dapat memilih dan memilah informasi yang benar. “Kalau kita kaitkan dengan Covid-19 yang lagi heboh saat ini, akan ada dampak mental kepada masyarakat, mereka menjadi panik,” terangnya.
Pentingnya literasi digital juga dikatakannya karena hampir 64 persen penduduk Indonesia telah menggunakan internet. Perkembangan digital ini sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan baik, sebab informasi digital dapat lebih menyent8uh dan menggerakkan masyarakat. Peran mahasiswa juga sangat penting, perihal Covid-19 misalnya, mereka berperan dalam strategi promotif dan preventif dengan bijak menggunakan internet. “Poin besarnya menyikapi mental illness. Karena hari ini rentan banget, misal di perkotaan informasi tidak benar itu dampaknya jadi parno, mereka akhirnya belanja berlebihan, stok kebutuhan yang diperlukan berkurang, dan sebaginya,” tutup pemuda yang juga mahasiswa Unsika ini. (din)