Polres Karawang Dapat Penghargaan Baru, Soal Apa Yah ?
KARAWANG, RAKA – Dinilai berhasil menangani penyebaran Covid-19 di Karawang, Lembaga Kajian Strategi Kepolisian Indonesia (Lemkapi) berikan penghargaan promoter reward kepada Polres Karawang, Jumat (26/6).
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (LEMKAPI) Edi Saputra Hasibuan menuturkan, pemberian penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap Polres Karawang atas kinerjanya bersama TNI dan Pemerintah Daerah di tengah pandemi Covid-19.
Selama pandemi Covid-19 ini, pihaknya menilai banyak inovasi yang dilakukan Polres Karawang seperti pengembangan kampung tangguh, pesantren tangguh dan inovasi lainnya.
“Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan terimakasih atas kinerjanya bersama TNI dan Pemerintah Daerah di tengah pandemi,” katanya usai memberikan penghargaan.
Dikatakan Edi, pihaknya juga melakukan pemantauan dan penilaian untuk memberikan gambaran kepada Polda Jabar mengenai polres mana saja yang baik dalam penanganan Covid-19 terutama dari segi sinergitas antarinstansi terkait.
“Kami konsultasi dengan Pak Kapolda dan hasilnya pun sama bahwa Polres Karawang ini menjadi salah satu polres terbaik di Jawa Barat yang baik dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Karawang AKBP Arif Rachman mengatakan, di wilayah Karawang telah ada sekitar 27 lokasi kampung tangguh ditambah 3 pondok pesantren tangguh. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan asrama tangguh.
“Semuanya sudah masing-masing memiliki ketahanan pangan, ruang isolasi dan terpenuhinya Protokol kesehatan,” ucapnya.
Kapolres juga menuturkan, pada dua minggu lalu penanganan Covid-19 di Karawang sempat nihil. Kemudian Satgas berinisiatif melakukan swab test secara massal.
“Selama itu sekitar 2.000 swab test kami lakukan dan didapatkan 13 pasien positif. Alhamdulillah warga antusiasnya luar biasa. Kalau di wilayah lain ada penolakan, di Karawang alhamdulillah warga justru bersedia bahkan sampai membeludak,” tuturnya.
Kapolres Karawang juga mengaku sempat bingung. Karena pada saat itu pasien klaster pertama kasus Covid-19 ialah ketua satgas yaitu Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
“Situasi saat itu pun langsung tidak menentu hingga akhirnya kami bangkit bersama pemda dan TNI memperkuat penanganan Covid-19 ini dengan dibuatnya posko gugus tugas di Makodim 0604 Karawang,” ungkapnya. (nce)
