Karawang

JNE Dituduh Terafiliasi Ormas, Dirut: Kami Hanya Berbisnis

BANTAHAN JNE: JNE saat melakukan klarifikasi terkait viral kabar afisiliasi dengan ormas, kemarin.

JAKARTA, RAKA – PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE menjadi perbincangan di media sosial. Sebab disebutkan bahwa perusahaan jasa logistik ini berafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas) tertentu yang juga ramai dibicarakan setelah mendapat ucapan ulang tahun ke-30.

Lebih parahnya, JNE disebut mendanai teroris akibat membantu salah satu pihak, yakni Hanny Kristianto yang merupakan Direktur IKHLAAS Foundation dan Sekjen Mualaf Center Indonesia. JNE dalam hal ini membantu logistik pengiriman kerbau dari Arab Saudi untuk membantu para korban terdampak Covid-19.

Kuasa Hukum JNE, Hotman Paris pun angkat bicara mengenai hal tersebut. Dia mengancam akan menuntut pidana pihak yang menyebarkan berita bohong soal kliennya. “Masih ada nggak yang kurang ajar atau ada nanti dipidanakan. Mungkin bisa saja karena dia belum mengerti dan paham (alasan menyebar hoaks). UU ITE 4 tahun, atau juga pasal 310 dan 311 KUHP pencemaran nama baik. Tapi kalau sudah mengarah ke arah kerugian antargolongan, itu kena UU ITE, 6 tahun penjara. Jadi tolong jangan diulangi lagi. Itu ancaman serius dan bisa ditahan,” tuturnya dalam konferensi pers di Jetski Cafe, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (16/12).
Namun, ia mengatakan JNE sendiri belum mau menempuh jalur hukum apabila belum ada bukti kuat. “Tunggu dulu sampai selesai (ada buktu kuat),” jelas dia.

Hotman pun sempat bertanya kepada Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi, apakah berani dia sumpah pocong. Adapun, sumpah ini dilakukan untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus yang sedikit atau bahkan tidak memiliki bukti sama sekali. Konsekuensinya, apabila keterangan atau janjinya tidak benar, yang bersumpah diyakini mendapat laknat dari Tuhan. “Berani (sumpah pocong), JNE adalah organisasi netral, JNE tidak berafiliasi dengan kelompok atau perorangan manapun. Kami hanya ingin berbisnis normal. kami hanya ingin membantu masyarakat. Demi Allah,” tegas Feriadi.

Terkait dengan video dari juru bicara PA 212 Haikal Hassan Baras yang di takedown, VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan keributan lebih luas. “Kami takedown bukan karena takut, tapi menghindari keributan di medsos yang makin lama makin ramai. Tidak ada kaitannya dengan itu (takut),” serunya.

Hotman pun mendukung pernyataan Eri, kata dia hal itu tindakan tepat mengingat kondisi politik Indonesia yang saat ini tengah memenas. “Kebetulan politik lagi memanas, jadi sebaiknya memang hal-hal yang menimbulkan politik ya tidak salah di-takedown,” ucapnya.

Mengenai ucapan ulang tahun JNE ke-30, kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan bahwa Haikal merupakan salah satu dari sekian banyak tokoh yang mengucapkan selamat kepada pihaknya. Padahal masih ada tokoh lain seperti Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahja Purnama (BTP) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Kita dapat ucapan ulang tahun ke-30, kita mendapat ucapan ulang tahun dari semua tokoh. Bapak Haikal Hassan salah satu yang memberikan ucapan ulang tahun. Ada BTP adalah salah satu tokoh yang mengucapkan ultah ke-30, Gubernur Jateng Ganjar juga. Jadi video viral Haikal Hassan itu hanya salah satu dari berbagai golongan, tapi yang diviralkan Haikal Hassan,” ungkapnya. (psn)

Related Articles

Back to top button