Warga Pesisir tak Khawatir Tsunami
CILAMAYA WETAN, RAKA – Bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Selatan, tidak membuat warga pesisir dan nelayan di Kabupaten Karawang menghentikan aktivitasnya. Mereka menjalani keseharian seperti biasa, baik di daratan maupun aktivitas melaut sebagai mata pencahariannya sehari-hari.
Miscu, Rukun Nelayan Ciparagejaya Kecamatan Tempuran mengatakan musibah gempa dan tsunami tidak akan terjadi di laut Jawa. Sebab, rata-rata lempengan tektonik dan tsunami itu sering terjadi di laut menjorok ke samudera. Seperti Sumatera atau Jawa bagian selatan. Sementara laut Jawa diapit oleh Pulau Kalimantan dan Jawa bagian utara. “Jangan takut berlebihan. Kita kan kerjanya juga melaut dan tinggal di pesisir,” ujarnya.
Senada dikatakan, Nurifan (40) nelayan Tangkolak ini mengaku aktivitas di laut seperti biasa. Begitupun kondisi gelombang laut stabil dan tenang. “Gak ada yang khawatir, semuanya berjalan normal saja,” tuturnya.
Warga pesisir di Cemarajaya, Wanosuki mengaku rasa khawatir tetap ada. Tapi untuk urusan mencari nafkah, nelayan tetap ke laut.
Namun ada perbedaan gelombang ombak pascagempa di Sulawesi. Angin sekitar pukul 10.00 sampai pukul 00.00 tidak menentu. Tapi hal ini masih bisa diantisipasi para nelayan. “Memang takut mah ada. Tapi urusan cari nafkah mah gak bisa dihalangikan, jadi normal saja sih,” ujarnya.
Anggota Pol Airud Karawang Ipda Ade priyadi belum mendengar keluhan warga pesisir Karawang pascagempa Palu. Cuaca juga cukup bersahabat. “Kegiatan nelayan masih normal seperti biasa,” ujarnya. (rud)