HEADLINEKarawang

180 Naker Diam-diam Tes Kesehatan

HENTIKAN REKRUTMEN: Kadisnakertrans Ahmad Suroto temui calon tenaga kerja dari luar Karawang.

KARAWANG, RAKA – Ratusan tenaga kerja dari luar Karawang, diam-diam melakukan tes kesehatan di RS Lira Medika. Calon tenaga kerja (naker) dari berbagai daerah ini, disinyalir akan mengikuti seleksi di PT Yamaha 2.

Ada tiga bus yang membawa naker dari luar daerah Karawang. Kabar ini, kemudian sampai ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang dan langsung dilakukan sidak. “Mendengar informasi dari warga, kita langsung lakukan sidak. Ternyata benar, ada tiga bus calon tenaga kerja luar daerah lagi MCU (medical chek up),” kata Kepala Disnakertrans Ahmad Suroto, kepada Radar Karawang, Senin (16/9), usai sidak di RS Lira Medika didampingi Ketua Fraksi PDIP Taufik Ismail.

Ratusan calon tenaga kerja ini, Suroto menyebutkan, dibawa PT Yamaha 2, berasal daerah Kuningan dan Cirebon. Pihak perusahaan melakukan perekrutan di luar daerah melalui media sosial dan BKK. Adapun langkah yang diambil Disnakertrans Karawang, kata dia, langsung menghentikan kegiatan MCU dan mengamankan semua berkas lamaran yang dibawa oleh para calon tenaga kerja. “Tiga bus kurang lebih 180 orang. Ya kita amankan langsung semua berkas dan menghentikan kegiatan MCU,” ujarnya.

Konsekuensinya, lanjut Suroto, PT Yamaha 2 yang telah melanggar ketentuan itu diharuskan untuk menerima semua calon tenaga kerja dari Karawang sejumlah yang sama dengan calon dari luar. “PT Yamaha 2 harus menerima tenaga kerja dari Karawang untuk mengganti calon tenaga kerja yang dari Cirebon itu,” ucapnya.

Selain itu, Suroto juga akan melakukan pemanggilan terhadap perusahaan yang telah dengan sengaja melakukan perekrutan calon tenaga kerja dari luar Karawang. “Bukannya tidak boleh untuk orang luar Karawang. Tapi kan sudah diatur bahwa perekrutan tenaga kerja satu pintu melalui Disnaker,” imbuhnya.

Masih dikatakan Suroto, setelah ditemukannya kasus tersebut, ia meminta kepada semua masyarakat Karawang untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan kepada dinas terkait jika ditemukan lagi kasus serupa. “Disinyalir banyak yang kaya gitu. Buka rekrutmen di luar Karawang melalui medsos. Ini kita masih pantau terus,” paparnya.

Sementara itu, ketua Fraksi PDIP Taufik Ismail mengatakan, rekrutmen diam-diam jelas melanggar peraturan yang berlaku. “Kita bukan antipati terhadap pendatang. Tapi, sebaiknya proses rekrutmen dilakukan sesuai aturan yang berlaku,” singkatnya. (nce/asy)

Related Articles

Back to top button