8 Tahun Tanpa Kompensasi
Kini, Puluhan Rumah Terancam Ambruk Tergerus Air Kalikalapa

radarkarawang.id – Sungai Kalikalapa rawan meluap saat musim hujan. Beberapa waktu lalu, 20 rumah ambruk tergerus luapan air kini sudah 8 tahun tanpa kompensasi. Terbaru, Sabtu (22/5) dapur rumah warga ambruk karena turap longsor. Saat ini, ada puluhan rumah terancam ambruk tergerus air Kalikalapa.
Warga Perumahan Harmoni, Desa Wadas Fitri (43) mengatakan, beberapa waktu lalu akibat aliran sungai Kalikalapa meluap menyebabkan turap roboh. Kemudian pada Sabtu malam (22/5) dapur rumah ambruk.
Baca Juga : Pulang dari Barak Siswa Nakal Dipantau Guru BK
“Padahal dapur saya itu baru setahun dibangun. Tapi sekarang roboh akibat meluapnya aliran sungai. Kerugian mencapai Rp50 juta,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (22/5).
Fitri mengharapkan adanya bantuan pemerintah dan turap yang rusak segera dibangun kembali karena khawatir rumah warga yang lain pun ikut terdampak.
“Kalau ada bantuan dari pemerintah pengennya dibantu biar dapurnya bisa dibangun lagi. Soalnya bingung mau banguan lagi engga ada uangnya kalau sekarang. Suami juga bukan orang yang kerja di perusahaan,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur H. Jujun Junaedi mengatakan, dulu akibat meluapnya air sungai Kalikalapa, kiriman air dari kawasan industri seperti KIIC, menyebabkan 20 rumah di wilayah Desa Wadas ambruk tererus air dan sampai saat ini tidak ada kompensasi.
Tonton Juga : AKAMSI BIKIN JATUH HARGA DIRI PENDAKI
“Dulu waktu Bupati Cellica katanya mau ada kompensasi atau relokasi tapi sampai saat ini belum ada relokasi dan kompensasi. Sekarang lima kepala keluarga yang rumahnya terdampak sudah 8 tahun tinggal di kosan. Mereka saya gratiskan,” ujarnya.
Saat ini, tambah Jujun, di wilayah Desa Wadas terdapat lima titik longsor yang diakibatkan meluapnya sungai Kalikalapa tersebut, bahkan saat ini puluhan rumah terancam tergerus lagi. Permasalah ini sebenarnya sudah dirapatkan pada 23 April 2025 di kantor DLH Kabupaten, dan kemudian dirapatkan kembali dengan Bupati Karawang pada 2 Mei 2025.
“Maka tadi jam 09.00 WIB mengundang 4 kawasan yang diantaranya KIIC, KJIE, Pertiwi Lestari, dan Sedana Golf untuk mengetahui hasil rapat yang telah digelar di kantor DLH dan dengan bupati,” paparnya.
“Menurut pihak kawasan, 4 kawasan industri, pemerintah daerah dan BBWS telah menganggarkan uang sebesar Rp8,3 miliar untuk mengatasi lima titik longsor. Jadi dari Rp8,3 miliar itu, Pemda Rp2 miliar, BBWS Rp1 miliar dan sisanya empat kawasan Rp5,3 miliar,” ujarnya.
Pihak kawasan berdalih, tambah Jujun, sampai saat ini perbaikan turap belum dilakukan karena menunggu intruksi BBWS. Jika sudah ada intruksi dari BBWS, maka pengerjaan pun akan segera dilaksanakan.
“Jadi yang mempunyai kewenangan adalah BBWS. Kalau seandainya BBWS oke, dikerjakan di bulan ini juga mereka siap untuk mengerjakan. Maka saya meminta juga kepada BBWS segera untuk melakukan pengerjaan jangan sampai korbannya semakin banyak lagi,” tutupnya. (zal)