Akses Situs Porno Karena Penasaran, Pelajar Habiskan Kuota 20 GB Sebulan
KARAWANG, RAKA – Di era teknologi seperti saat ini, gagdet sudah menjadi mainan sehari-hari, termasuk di kalangan pelajar. Dalam sebulan, mereka bisa menghabiskan puluhan gigabyte (GB). Tidak hanya untuk membantu pembelajaran, pelajar juga gunakan internet untuk mengakses situs porno.
Sejumlah pelajar mengaku, sering membuka situs porno di handphone mereka. Alasannya, karena penasaran. Pelajar biasa mengakses film porno melalui media sosial seperti Tiktok, Snack Video, dan Instagram. “Kuota aku lebih sering beli sendiri, tapi kalau di kirim cuma 4 GB satu bulan dari orang tua. Aku pernah lihat dari tiktok kalau tentang porno karena lewat di fyp, selain dari Tiktok juga dari Snack Video dan Instagram,” kata salah seorang siswa SMK di Purwakarta Dhiyas Septiana yang sedang magang di Karawang, Kamis (3/8).
Siswa lainnya, Mumtaz Zeidan, yang juga siswa SMK di Purwakarta, mengaku mengakses situs dan film porno secara sengaja. Hal ini disebabkan oleh rasa penasaran. “Cukup melihat saja tidak sampai mencoba melakukan, meskipun ada rasa penasaran yang muncul. Akses secara sengaja tidak pernah. Pernah sengaja membuka karena penasaran. Aku pakai untuk live di media sosial,” ucapnya.
Berbeda dengan Rafa, salah satu siswa SMA di Karawang ini mengaku tidak pernah mengakses film dan situs porno secara sengaja. Ia pun masih memperoleh pengawasan dari orang tua ketika menggunakan internet. “Mungkin sekitar 10 gb untuk satu bulan dikasih dari orang tua. Aku memanfaatkan internet untuk hiburan dan mencari pembelajaran,” terangnya.
Sementara itu, salah satu siswi di SMP Karawang Denisa menyampaikan, memperoleh kuota dari orangtua sebesar 20 GB untuk satu bulan. Ia memanfaatkan fasilitas internet untuk keperluan sekolah, aplikasi permainan. Ia mengaku tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua. Meski begitu ia telah menerapkan batasan untuk diri sendiri ketika menggunakan internet. “Aku pakai wifi kalau di rumah, kalau di luar paling di isiin yang sekitar 20 GB kurang lebih. Kalau lagi di luar buat WA, mesen Grab, main game. Aku dikasih kuota untuk satu bulan. Sampai sekarang aku tidak pernah diawasi sama orang tua kalau main sosial media karena aku udah bisa membatasi diri sendiri. Misalkan suka lewat di fyp Tiktok kita kayak yang aneh aneh gitu, biasa nya aku skip gitu,” ujarnya.
Ia melanjutkan ketika membuka salah satu media sosial pernah lewat video porno. Kemudian ia menyampaikan ketika teman sekolah membahas hal porno, ia langsung menutup telinga karena merasa tidak pantas dan jijik mendengarnya. “Misalkan suka lewat di fyp Tiktok kita kayak yang aneh aneh gitu, biasanya aku skip gitu. Penasaran mah pasti ada tapi kalo mikir mikir lagi jijik gitu. Pernah tapi drakor gituu, pas ngeliat malah jijik gitu kak, jadi langsung skip deh. Tidak berani dan jijik. Waktu teman ada yang bahas hal porno langsung merinding dan tutup kuping,” tambahnya. (nad)