Hati-hati Melintasi Jembatan Gantung Balonggandu

JATISARI, RAKA – Jembatan gantung di Dusun Kartajaya, Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari sudah rusak. Setiap dua minggu sekali diperbaiki menggunakan anggaran swadaya. Setiap hari baik warga Balonggandu maupun warga Tanjungsari, Kabupaten Subang melintasi jembatan ini.
Kepala Desa (Kades) Balonggandu Suhana mengatakan, jembatan yang berukuran panjang 70 meter dan lebar 1,5 meter itu sudah berdiri 22 tahun lalu. “Jembatan ini berdiri pada tahun 1997,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (12/8).
Ia menjelaskan, sebelumnya jembatan tersebut difungsikan untuk para petani, namun dengan berjalannya waktu, banyak pembangunan yang berdiri di wilyah tersebut. Mulai dari perumahan sampai bangunan sekolah. “Jembatan ini merupakan jalan utama, karena dekat dengan jalan besar dan sekolah. Maka jembatan ini sering dilintasi banyak orang. Mulai dari anak sekolah, masyarakat umum dan karyawan. Bukan hanya warga desa kami, melainkan warga Situdam dan Tanjungrasa (subang) sering melintasi jembatan ini,” jelasnya.
Menurutnya, banyaknya pengguna jembatan ini dengan beban berat, membuat jembatan cepat rusak. “Setiap dua Minggu sekali, kami selalu memperbaiknya, karena alas jembatannya pada bolong, jika dibiarkan tentu akan berbahaya bagi pengemudi kendaraan dan pejalan kaki yang melintasi jembatan ini,” ungkapnya.
Ia mengaku, dua tahun lalu jembatan tersebut sudah diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pinggiran jembatannya diberikan kawat dan sebagian alasnya diganti. Namun tetap, batasan kekuatannya tidak lama. “Pemerintah jangan tutup mata dan telinga. Saya harap, jembatan gantung ini bisa diperbaiki secara total, kasihan sama anak sekolah dan masyarakat menjadi terhambat dalam menimba pendidikan dan mencari nafkah,” harapnya.
Muhammad Revi (38), warga Desa Balonggandu mengatakan, jembatan gantung tersebut sering diperbaiki, karena bangunannya udah tua. “Harusnya, pemerintah bisa memperbaiki secara total. Karena jembatan gantung ini merupakan jalan utama, dekat sama jalan besar dan sekolah, sering dilintasi pengemudi kendaraan dan pejalan kaki,” terangnya.(acu)