HEADLINEKARAWANG

300 Korban PHK Dilatih

KARAWANG, RAKA – Upah minimum tinggi, ternyata tidak membuat para pekerja bisa hidup tenang. Sistem kontrak, pengelolaan pabrik yang tidak profesional, membuat para pekerja rawan dipecat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang Ahmad Suroto mengatakan, tahun 2019 sebanyak 4.000 tenaga kerja di-PHK. Salah satunya di PT Dean Soes yang melakukan pengurangan sampai 2.000 orang. “Jumlah 4.000 ini belum tercatat semua. Jika dihitung semua dari yang cuma pengurangan lima orang atau yang berapa orang ya lebih. Totalnya 5.000 orang yang dipecat,” ujarnya.

Suroto mengatakan, perusahaan yang hengkang dan melakukan pengurangan tenaga kerja ialah perusahaan tekstil sandang dan kulit. “Pokoknya yang banyak hengkang dan pengurangan tenaga kerja itu dari bidang tekstil sandang kulit,” jelasnya.

Untuk mengurangi tingkat pengangguran, khususnya bagi korban PHK, Disnakertrans Karawang bekerjasama dengan BP Jamsostek mengadakan pelatihan.

Sebanyak 300 orang korban PHK diikutsertakan pelatihan. Suroto mengatakan, program vocational itu dibuat khusus untuk para korban PHK di Karawang. Program pelatihan itu merupakan salah satu upaya untuk memberikan kesempatan bagi pencaker yang pernah bekerja, dan telah di-PHK agar bisa kembali bekerja di perusahaan. “Persyaratannya maksimal yang sudah dua tahun di-PHK dan terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. Artinya yang sudah mengambil jaminan hari tua di BPJS Ketenagkerjaan,” katanya kepada Radar Karawang.

Dikatakan Suroto, pada tahap pertama dia memberikan pelatihan bagi 300 orang korban PHK dengan enam jurusan. Diantaranya otomotif, manufaktur, garmen, ac split, ngelas dan multimedia atau IT. “Pelatihan dilaksanakan selama satu bulan di BLK,” ucapnya.

Suroto menuturkan, sampai pada bulan November 2019, jumlah korban PHK di Karawang sudah sekitar lima ribu orang. Dengan adanya pelatihan itu, dia berharap menjadi solusi untuk meningkatkan serapan tenaga kerja khususnya bagi korban PHK. Karena dengan bekal kemampuan yang dimiliki, akan membuka kesempatan kembali untuk bisa bekerja di industri. “Kalau jumlahnya sampai bulan ini sekitar lima ribu korban PHK. Makanya kita adakan ini, karena masih banyak yang bisa diterima di industri kalau dibekali skill. Khususnya bagian sewing di garmen,” ujarnya. (nce)

Related Articles

Back to top button