HEADLINE

200 Korban PHK Depresi

PURWASARI, RAKA – Dipecat dari pekerjaan dan masalah rumah tangga membuat ratusan warga Purwasari mengalami gangguan jiwa. Itu terungkap saat rapat minggon di kantor Camat Purwasari, Selasa (26/11).

Kepala Puskesmas Purwasari Iin Indriati mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan petugas kesehatan, depresi atau gangguan jiwa yang dialami warga Purwasari meningkat menjadi beberapa persen. “Tahun 2019 ini jumlahnya sudah mencapai 200 orang,” ucapnya.

Dia menambahkan, depresi yang diderita sebagian warga tersebut, terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya akibat kondisi perekonomian, dengan banyaknya jumlah PHK yang dialami warga Purwasari. “Karena mereka menganggap bahwa mencari pekerjaan sulit, dan akan menyulitkan mereka untuk membiayai hidup sehari-hari,” tambahnya.

Dia mengaku, selaku petugas Pusksemas tidak dapat menangani langsung proses penyembuhan. Pasalnya penderita depresi harus dirujuk langsung ke rumah sakit yang memiliki dokter khusus yang menangani kejiwaan. “Alasan yang pertama kita tidak bisa menangani langsung, terus yang kedua pasokan obat yang kita miliki sudah habis, jadi kita harus rujuk mereka ke rumah sakit,” akunya.

Masih dikatakannya, dia telah membentuk tim khusus untuk turun langsung ke setiap desa melakukan pengecekkan kesehatan warga, khsusnya pada kondisi kejiwaan warga. “Sebenarnya ini untuk mengantisipasi terjadinya depresi saja. Semaksimal mungkin kita usahakan agar tidak bertambah lagi kasus depresi di Purwasari,” katanya.

Sekretaris Camat Purwasari Panji Santoso mengungkapkan, pihaknya meminta agar petugas puskesmas bisa meningkatkan komunikasi dengan para petugas kecamatan, sehingga petugas kecamatan dan desa dapat berperan serta membantu kasus depresi yang diderita oleh warga. “Kalau kita tahu jumlahnya bertambah, mungkin kita juga tidak akan tinggal diam. Minimal kita juga akan bantu dorong untuk penyembuhan dan penanganan agar tidak banyak warga yang depresi,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button