PURWAKARTA

Teh jadi Produk Unggulan

PRODUK LOKAL : Produk teh lokal Purwakarta saat ini sedang tenar.

PURWAKARTA, RAKA – Selain buah manggis yang menjadi komoditas primadona Purwakarta, ada hasil alam dan unggulan lain yang mulai dilirik pasar luar negeri. Produk olahan tersebut ialah teh Purwakarta yang mulai dilirik pasar Asia dan Eropa.

Menurut Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura Dispangtan Purwakarta, Hadi, potensi Teh Purwakarta bisa bersaing dengan produk teh dalam negeri maupun luar negeri, karena memiliki rasa dan ciri khas yang berbeda.

Dengan jumlah luas perkebunan teh 9.527 hektare, yang berada di wilayah Kiarapedes, Wanayasa, Bojong dan Darangdan. Pihaknya akan terus mendorong serta membantu para petani. “Harga kemasan untuk produksi teh gelang, white tea, green tea serta powder tea ternyata cukup terjangkau, dari mulai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu,” jelasnya, saat, Minggu (12/01).

Sementara, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Sindangpanon, Kecamatan Bojong Apud Suardie mengatakan, produk olahan yang jadi incaran adalah produk white tea. “Dari Korea, India dan Belanda yang sudah ada ketertarikan white tea asal Purwakarta,” kata Apud.

Produk yang dikembangkan ternyata bukan hanya white tea, tetapi ada jenis green tea dan teh gelang. Kreatifitas yang dibangunnya sejak 2014 ternyata memberikan hasil.

Meski begitu, dia berharap ada stimulan dari pemerintah terutama dalam hal packaging dan alat produksi. Menurutnya, untuk memenuhi pasar luar negeri, harus dengan produksi yang banyak untuk sekali pengiriman. “Apalagi untuk memenuhi pasar luar negeri dibutuhkan kualitas teh yang baik, sehingga bersama Dinas Pertanian dan Pangan Purwakarta pihaknya terus gencar mensosialisasikan tanam teh secara organik,” paparnya.

Bukan hanya bisa memasarkan teh hingga pasar luar negeri, tetapi pihaknya ingin menjadikan Desa Sindangpanon sebagai daerah Desa Teh. “Untuk menjadikan bisa diolah sendiri, tampaknya tidak semudah membalikan tangan. Banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari pola pikir petani teh yang masih belum terbuka hingga sikap pesimis dari beberapa petani teh,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button