Selesai Latihan Bawa Pulang Itik
CILAMAYA KULON, RAKA – Puluhan ibu-ibu dari 30 kelompok Simpan Pinjam Perguliran (SPP) UPK Singaperbangsa Kecamatan Cilamaya Kulon yang berasal dari 11 desa, dilatih beternak ayam petelur, Jumat (26/10). Kegiatan itu mendatangkan pemateri dari Semarang, Jawa Tengah. ibu-ibu yang terdiri dari 30 kelompok di 11 desa ini, serius Nurhadi Saputra, penitia penyelenggara kegiatan, mengatakan seperti dijanjikan sebelumnya, UPK Singaperbangsa konsen mengelola dana surplus.
Selain diperuntukan bagi siswa yatim untuk mendapatkan beasiswa, juga alokasinya bisa digelontorkan untuk pengembangan usaha produktif bagi kelompok sebagai sumber lain penghasilan. Dantaranya yaitu ayam petelur ini, dimana semua kelompok diberikan modal utama berupa ayam petelur yang masih itik untuk digemukan sampai bisa bertelur.
Bahkan, tata cara agar ayam tersebut hasilkan produksi telur yang baik dan banyak, juga dilatih mulai pakannya, obat hingga penyesuaian iklim selama pemeliharaan. “Ya ibu-ibu dilatih ternak dengan optimal, tujuannya ya supaya mereka bisa pengembangan usaha ekonomi,” katanya.
Nurhadi menambahkan, ternak ayam petelur merupakan progres yang baik, karena marketnya sudah jelas. Apalagi usahanya tidak harus satu kandang dengan jumlah ratusan, tapi di rumah masing-masing kelompok, dimana satu kelompoknya dijatah 10 ekor itik untuk pelihara sampai bertelur. Selebihnya, selain bisa untuk asupan gizi keluarganya, juga bisa menambah penghasilan ekonomi bagi keluarga tersebut lewat penjualannya.
Ia berharap, semua materi dari Semarang ini bisa diserap dan aplikasikan di rumah masing-masing, sehingga kedepan prospek dan progres bisa di tindaklanjuti dengan baik. “Semoga materinya bisa cepat di serap dan di aplikasikan,” ucapnya.
H. Warman, Dewan Pembina UPK Karawang mengatakan, pihaknya mengapresiasi acara yang diselenggarakan UPK Singaperbangsa Cilamaya Kulon dalam pengembangan usaha ternak ayam petelur. “Saya belum pernah lihat di pelosok ada UPK yang Sudi memberikan pelatihan budidaya ayam negeri petelur dan bebek petelur, padahal memang ini progres sekali dalam pengembangan usaha ekonomi,” katanya. (rud)