HEADLINEKARAWANG

Orangtua Mengeluh

KARAWANG, RAKA – Situasi pandemi corona seperti saat ini membuat pembelajaran tatap muka belum dapat dilakukan sebagaiman arahan pemerintah. Sejumlah sekolah dasar pun melakukan berbagai upaya pendekatan dengan wali murid dan siswa, terutama peserta didik baru. Berbagai keluhan pun dirasakan para wali murid, terlebih mereka yang memiliki anak baru menginjak sekolah dasar.

Dyah Permatasari (28) mengaku anaknya yang saat ini mulai bersekolah belum mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dituturkannya, pihak sekolah yakni SDN Purwasari I mengumumkan sementara waktu para siswa masih dirumahkan, tak terkecuali siswa baru. Dalam satu pekan pertama di tahun ajaran baru ini, setiap harinya secara bergantian para orang tua datang ke sekolah berdasarkan tingkatan kelas. “Untuk kelas 6 hari ini (Senin), besoknya (Selasa) kelas 5, nah kelas 1 kebagian hari Sabtu,” tuturnya.

Sejauh ini memang belum ada pembelajaran jarak jauh bagi anaknya, ia sendiri belum tahu kedepannya metode pembelajaran seperti apa. Saat ini ia masih menunggu sosialisasi yang disampaikan pihak sekolah akhir pekan nanti. Sari sapaan akrabnya juga mengatakan, informasi awal yang dia dengar tanggal 13 Juli sudah mulai masuk sekolah. Namun informasi terakhir hanya wali murud saja yang datang ke sekolah. Ia menerka hal tersebut disebabkan Kecamatan Purwasari yang menjadi zona hitam penyebaran corona. “Pengennya normal seperti biasa, tapi ya gimana lagi karena memang keadaannya seperti ini, ya mau gak mau,” ujarnya.

Wali murid lainnya, Siti Koriah (39) mengatakan, anaknya yang saat ini menginjak kelas 1 di SDIT Al-Hikmah Indonesia belum memulai pembelajaran. Meski demikian, wali kelas beserta wakilnya telah memulai perkenalan dengan para siswa melalui aplikasi Zoom Meetings. Namun menurutnya, kendala jaringan membuat perkenalan online ini hanya diikuti oleh sebagian siswa. “Jadi tidak bisa masuk semua, cuma beberapa siswa, paling 15 siswa,” ungkapnya.

Belum ada informasi pasti yang diterima Siti mengenai kapan dimulainya kegiatan belajar mengajar, dan kabar yang ia dengar pihak sekolah masih menunggu informasi lanjutan dari pemerintah. Diceritakannya, berdasarkan pengalaman video call yang pagi kemarin yang tidak efektif, sejumlah orang tua mengusulkan untuk perkenalan guru secara door to door. “Kebetulan anak saya jadwalnya (dikunjungi) tuh hari Rabu,” ceritanya.

Masih dikatakannya, pihak guru tidak akan memaksakan semua wali murid menerima usulan ini. Jika pun ada yang tidak berkenan untuk dikunjungi, hal tersebut tidak menjadi masalah. Diterangkannya kembali, perkenalan door to door ini masih sekadar rencana dan belum ada konfirmasi apakah akan diterapkan atau tidak. Secara pribadi ia sendiri kurang setuju dengan adanya usulan tersebut.

Siti memperkirakan pembelajaran jarak jauh baru akan efektif Senin pekan depan. Ia sendiri sebagai wali murid merasa kerepotan, sebab kondisi anak yang belum kenal dan bertemu secara langsung dengan gurunya. Beda halnya saat TK, meski sempat mengalami PJJ, namun anaknya telah kenal dengan sang guru. “Kalau ini mah kan pertama anaknya gak kenal, jadi ada guru baru itu masih agak takut gitu, tapi intinya saya mah mengikuti saja. Dimaklumi saja karena yang utama kan kesehatan,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button