KARAWANG

Boleh Hamil Tapi Jaga Jarak

KARAWANG, RAKA – Sejak corona mewabah, pemerintah gencar sosialisasi mencegah kehamilan. Selain khawatir mudah terpapar corona, hamil tanpa terencana bisa membuat sang buah hati telantar.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta Nurhidayat mengatakan, pondasi utama kehidupan manusia di masa depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan, serta 730 hari setelah lahir atau hingga anak berusia 2 tahun. Pada periode tersebut, terjadi perkembangan otak, pertumbuhan badan, perkembangan sistem metabolisme tubuh dan pembentukan sistem kekebalan tubuh yang begitu cepat. Selain itu, 200 hari sebelum terjadinya konsepsi (pembuahan) harus dipersiapkan dengan baik seperti meminum vitamin yaitu asam folat, DHA, dan B3.

Sosialisasi 1000 HPK tersebut, sambung dia, sasarannya yakini ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dibawa dibawah dua tahun. Dirinya menambahkan, dengan sosialisasi tersebut diharapkan dapat menciptakan keluarga yang lebih berkualitas dengan menekan angka stunting, kematian ibu dan anak, angka kemiskinan, angka gizi buruk, dan masalah lainnya. “Kami hanya preventif saja, ibu boleh hamil tapi harus jaga jarak, tidak boleh terlalu muda. Jadi kami hanya bisa memberikan edukasi saja,” pungkasnya.

Ani Maesaroh (35), salah satu peserta KB di Kecamatan Telukjambe Timur mengaku ikut KB agar bisa mengasuh dan mengurusi anaknya dengan baik. Saat ini ia sendiri telah memiliki tiga anak berusia 11 tahun dan lima tahun. Baginya jarak ideal usia anak memang berkisar lima tahun atau enam tahun. Ani menambahkan, seorang ibu perlu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya untuk tetap stabil. Sebab sebagai ibu rumah tangga tentunya banyak sekali kegiatan lain yang mesti dilakukan bukan hanya mengasuh anak. “Kasihan (hamil lagi) kalau (anak) masih kecil mah, takutnya gak keurus, capek juga ibunya, gak kasihan emang sama ibunya, sekarang juga saya rasanya lebih enak,” tutur Ani menceritakan pengalamannya berhasil menjaga jarak usia kedua anaknya.

Mengenai hal ini Dekan Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan (UBP) Cempaka Putrie Dimala, M.Psi, menyampaikan program keluarga berencana sangat penting, tentunya untuk merencanakan kapan memiliki anak. Namun disamping itu juga menentukan berapa jumlah anak yang diinginkan serta jarak kelahirannya. (gan/din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button