KARAWANG

Sawah Tegallega Tadah Hujan

PANEN : Petani Desa Tegallega, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang saat panen padi. di wilayah tersebut, meski areal sawahnya cukup luas tapi terhambat dengan pasokan air.

Ada Rencana Bangun Kincir Air

KARAWANG, RAKA – Karawang menjadi destinasi baru bagi para patriot desa Jawa Barat pada tahun 2020 ini. Kota dengan nilai upah minimum kota (UMK) tertinggi se-Indonesia dan juga dikenal sebagai lumbung padi ini tentunya memberi tantangan tersendiri bagi mereka.

Salah satu hal yang mendapat perhatian para patriot desa di Karawang adalah sektor pertanian. Dari 4 desa yang menjadi destinasi patriot desa di Karawang, masing-masing mempunyai karakternya tersendiri. ”Karawang sempat menjadi lumbung padi nomor 2 di Indonesia, itu cukup membanggakan bagi kami bisa ditempatkan disini,” ujar Koordinator Patriot Desa Kabuaten Karawang dan Bekasi Imaduddin Abil Fida, Kamis (1/10).

Abil menuturkan, setiap desa mempunyai problematikanya tersendiri. Dikatakanya, ada desa yang memiliki bayak lahan pertanian namun sumber daya manusia kurang karena pemuda cenderung lebih memilih bekerja di industri.

Adapula desa yang pemudanya masih berminat terhadap pertanian namun lahawan sawah semakin berkurang karena alih fungsi lahan. Bukan hanya itu, desa lainnya memiliki lahan sawah yang luas dan SDM pertanian yang potensial namun kondisi alam yang kurang mendukung. ”Misalnya di desa Tegallega, Kecamatan Ciampel, disana sawahnya luas dan pemudanya masih mau bertani tapi kesulitan air,” terangnya.

Dikatakan Abil, Desa Tegallega sebetulnya dilintasi oleh Kali Ciwilung. Namun posisi lahan sawah yang lebih tinggi membuatnya tidak bisa terairi bahkan yang dekat dengan kali tersebut sekalipun.

Selama ini para petani mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah mereka. Hal inilah yang membuat produk­tifitas pertanian di desa tersebut rendah dan hanya bisa panen sekali dalam setahun.

Mengenai permasalahan pertanian di Desa Tegallega patriot desa telah menjalin komunikasi dengan pemerintah desa setempat. Rencananya akan dibangun 3 kincir air untuk mengairi sawah di desa tersebut. Adapun problematika pertanian di sejumlah desa lainnya masih dalam tahap pemetaan.

Masih dikatakan Abil, mereka masyarakat Karawang yang dikatakannya semi urban nampak sedikit acuh dan kritis dengan kehadiran mereka. Meski demikian hal tersebut dikatakannya tidak menjadi penghalang untuk menjalankan program patriot desa.

Ia sendiri berharap kedepannya Karawang bisa kembali menjadi lumbung padi terbesar. ”Goal kecilnya para petani bisa benar-benar menikmati hasil dari jerih payah mereka, dan mengembalikan kecintaan pemudanya tentang potensi-potensi yang ada di desanya masing-masing,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button