HEADLINE

Rekrutmen PT Changsin Permudah Warga Setempat

DIPROTES: Sejumlah warga Gintungkerta memprotes rekrutmen tenaga kerja PT Changsin yang dianggap mempersulit warga setempat.

Sempat Didemo, Jalan Diblokir

KLARI, RAKA – Hidup di daerah industri ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Untuk bisa bekerja saja, ratusan warga harus demo bahkan memblokir jalan akses ke perusahaan. Peristiwa itu terjadi di Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari. Warga setempat marah karena merasa dipersulit dalam penerimaan tenaga kerja PT Changsin. Perusahaan yang berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Namun, akhirnya persoalan penerimaan tenaga tersebut ada titik terang. Kepala Desa Gintungkerta Muhammad Tabrani mengatakan, pada Jumat lalu ratusan warga melakukan aksi dengan memblokade jalan masuk ke perusahaan PT Changsin, hal itu merupakan bentuk protes warga kepada perusahaan. “Karena untuk melamar kerja saja harus mengikuti mekanisme yang ada, sedangkan warga ingin dipermudah karena keterbatasan warga mengenai teknologi. Sedangkan perusahaan harus mempertimbangkan itu untuk kemudahan warga sekitar saat melamar kerja,” ucapnya kepada Radar Karawang, Minggu (29/8).

Ia menambahkan, Pemerintah Desa Gintungkerta yang diwakili olehnya sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT Changsin, bahkan dengan Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh. “Wabup Karawang mengizinkan dan menyampaikan kepada pihak perusahaan untuk mempermudah penerimaan tenaga kerja, khusus bagi warga Gintungkerta dan Kiarapayung,” ujarnya.
Alasannya, kata Tabrani, karena PT Changsin berada di tengah-tengah dan perbatasan Desa Gintungkerta dan Kiarapayung. “Makanya dua desa ini menjadi pertimbangan dan mendapatkan kemudahan untuk bekerja di PT Changsin,” tambahnya.

Ia mengaku, untuk teknis penerimaan tenaga kerja bagi warga Gintungkerta dan Kiarapayung akan diserahkan langsung kepada pihak perusahaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, sehingga dapat dipastikan tidak akan ada praktik percaloan. Dan murni untuk kepentingan warga Gintungkerta dan Kiarapayung. “Dan saya kira ini cukup realistis jika warga kita dan Kiarapayung diberikan kemudahan, karena warga merasakan dampak adanya perusahaan seperti kemacetan, rumah berdebu karena banyaknya kendaraan yang melintasi lingkungan warga,” akunya.

Sementara itu, Kades Kiarapayung Murdin Jaenudin mengungkapkan, pihaknya akan segera menyampaikan informasi baik tersebut kepada warga. Masyarakat tinggal mengikuti mekanisme yang dibuat oleh perusahaan dan Disnakertrans. “Nanti kita juga akan arahkan warga untuk lebih kondusif, jangan sampai ada aksi lagi karena solusinya sudah ada,” pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari memblokir jalan akses keluar masuk PT Changsin. Itu dilakukan karena bentuk protes warga terkait penyerapan tenaga kerja yang dinilai menyulitkan masyarakat. Salah satu warga Desa Gintungkerta, Yusuf Ismail mengatakan, penerimaan tenaga kerja gelombang 2 PT Changsin, ratusan warga turun ke jalan untuk menunjukan aksi protes karena dinilai mempersulit saat melamar kerja. “Karena harus melalui pendaftaran online, sedangkan tidak semua warga tahu dan paham mekanisme ini. Adapun yang mengerti, tapi ujung-ujungnya gagal karena koneksi yang buruk,” ucapnya kepada Radar Karawang, Jumat (27/8) pagi. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button