Dana Bantuan Sosial Terkumpul Rp21 Juta

KARAWANG, RAKA – Pengelola Goa Dayeuh mengadakan kegiatan Ngegas sambil beramal (Gasmal) untuk membantu Pesantren Nurul Hidayah, Minggu (19/12). Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Pesantren Nurul Hidayah. Sistem pelaksanaan dengan cara mengadakan kegiatan perlombaan motor trail. Satu peserta dikenakan biaya sebesar Rp75.000. Seluruh biaya tersebut akan dikumpulkan untuk pondok pesantren. Dana yang terkumpul sebanyak 21.400.000. “Kegiatannya kita Gasmal jadi ngegas sambil beramal, peserta yang ikut cuma membayar 75.000, kalau sudah selesai maka akan diberikan kepada pihak pesantren setelah kegiatan evaluasi,” ujar Mamad bin Jajuli, ketua pengelola wisata Goa Dayeuh.
Pihak panitia pun telah bekerjasama dengan Puskesmas Pangkalan untuk memberikan pertolongan bagi para peserta yang mengalami luka. Selama kegiatan berlangsung tidak terdapat kendala apapun. Peserta berasal dari berbagai komunitas di Kabupaten Karawang dan luar Kabupaten Karawang. “Ada kita ada tim kesehatan dan evakuasi yang sudah berjaga, kami juga sudah bekerjasama dengan pihak puskesmas,” ungkapnya.
Adi Setiawan yang ikut serta dalam kegiatan berlangsung. Ia menambahkan pihak dinas pariwisata telah memberikan respon yang baik. Selain itu, telah mendapat kunjungan pada Sabtu (18/12). Pihak dinas pariwisata dan kebudayaan pun memberikan bantuan secara moril untuk peserta dan panitia. “Alhamdulillah pihak Disparbud memberikan respon baik, kemarin pun telah melakukan kunjungan ke sini,” ungkap pria yang akrab disapa Ceu Kokoy ini.
Salah satu peserta menyampaikan jika jalur yang disediakan bagus untuk peserta. Selain itu ada beberapa jalur yang memiliki tantangan cukup tinggi. Jalur yang menantang di saat mulai start dan saat 200 meter sebelum finish setelah masuk kali dibawah pohon bambu. Keadaan jalur sangat licin dan memiliki ketinggian sembilan puluh derajat. “Untuk tracknya alhamdulillah lumayan menantang dan bagus sekali. Pertama itu pas kita awal start itu tanjakannya panjang tapi aman karena lebar dan yang terakhir sebelum finis itu lumayan menyulitkan tapi aman semua,” pungkas Asep Mulyana, peserta dari Komunitas Karawang Tanggap Peduli. (nad)