Studi Banding 4 Jam, Sisanya Jalan-jalan

Kunjungan Kerja Rekto Unsika ke Surabaya Dikritik
KARAWANG, RAKA- Studi banding Rektor Unsika dengan beberapa dosen serta para Ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unsika ke Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mendapatkan sorotan dari beberapa mahasiswa. Para mahasiswa tersebut menyoroti adanya kegiatan tour Bromo disela-sela kunjungan studi banding ini.
Muhammad Fajar, mahasiswa Fisip Unsika mengatakan, bahwa kunjungan Rektor Unsika ke Surabaya adalah kegiatan studi banding ke Unesa. Namun sangat disayangkan dalam kegiatan tersebut disisipi agenda tur ke Bromo. “Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, di mana studi banding tersebut terdapat agenda lain yakni jalan-jalan rektor dan rombongan,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (21/12).
Fajar menambahkan, kegiatan studi banding tersebut seharusnya dimanfaatkan benar-benar oleh rektor dan rombongan agar dapat saling tukar ide gagasan demi kemajuan pendidikan perguruan tinggi termasuk di Unsika. “Kami dengar studi banding nya hanya sekitar 3-4 jam, sisanya merupakan jalan-jalan saja. Artinya di sini ada indikasi liburan berkedok studi banding,” tudingnya.
Sementara itu, Andri Ardiansyah yang juga mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unsika sangat menyayangkan dari tanggal 12-15 Desember kegiatan studi banding Unsika ke Surabaya diselipi agenda tur Bromo, yang anggarannya belum diketahui berasal dari dana apa. “Sangat menyayangkan, apalagi kalau sampai agenda 3 hari itu memakai uang hasil UKT mahasiswa, tetapi semoga saja tidak. Ketika saya dan teman-teman bertanya pada Ketua Ormawa ternyata mereka pun tidak mengetahui anggarannya menggunakan uang apa,” ungkapnya.
Andri pun sangat kecewa dengan teman-teman aktivis yang tergabung dalam ormawa se- Unsika yang ikut dalam agenda studi banding ke Surabaya, karena tidak bisa memberikan saran terbaik kepada rektor dalam efektivitas studi banding tersebut, serta tidak ada transparansi terkait kegiatan tersebut kepada mahasiswa. “Kecewa berat saya sama aktivis BEM yang ikut ke Bromo, mereka harusnya fokus kembali memperjuangkan tuntutan yang dipantik sejak awal. Dari polemik IPI, fasilitas, PANDU maupun UKT. Namun mereka malah enak-enakan liburan ke Bromo,” tambahnya.
Mahasiswa lainnya, Sri Wulan meminta kepada para ketua ormawa yang turut bergabung dalam rombongan untuk menjelaskan hasil studi banding tersebut. “Para ketua itu kan perwakilan mahasiswa yang sudah pasti memiliki nilai idealis dan kritisnya tidak diragukan, coba jelasin dapet apa aja selama 3 hari di sana. Kira-kira bisa kasih dampak positif apa untuk di impelemntasikan di Unsika,” tandasnya. Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak rektorat terkait kegiatan ini. (cr8)