HEADLINE

SMAN 5 Punya Ekskul Bahasa Korea

KARAWANG, RAKA – Ekskul Korea belum dapat berdiri sebagai ekstrakulikuler terpisah.

Tajudin Noor, Wakil Kepala SMA Negeri 5 Kabupaten Karawang mengungkapkan, ekstrakurikuler bahasa Korea belum dapat dimasukkan dalam ekskul terpisah. Saat ini ekskul tersebut masih bergabung dengan ekskul FBC. Hal ini dikarenakan belum terdapat mata pelajaran bahasa Korea di sekolah tersebut.

“Ekskul Korea masih kita masukkan di FBC, di sekolah kami belum ada mata pelajaran bahasa Korea, kalau Jepang ada. Kita sedang menunggu persetujuan juga dari kepala sekolah untuk mengadakan mata pelajaran bahasa Korea,” ujarnya, Rabu (27/7).

Atiek Susanti, pembina K-Pop mengungkapkan, merasa senang dan mengambil sisi positif dari budaya Korea. Salah satunya yakni meraih kesuksesan dengan semangat yang tinggi. Saat kegiatan berlangsung, ia langsung mempraktekkan berbicara bahasa Korea. Ia tidak mengalami kesusahan. Hal ini dikarenakan siswa telah memiliki basic bahasa melalui menonton drama Korea.

“Kita ada pilihan singing, dance cover dan bahasa. Kalau bahasa saat masuk kelas saya langsung menyapa dan berbicara dengan bahasa Korea. Tidak susah, karena itu nyambung dengan drakor, karena sudah punya banyak kata-kata,” ungkapnya.

Ia merasa kaget dengan antusias yang dimiliki siswa. Ia menyampaikan ekskul tersebut telah memperoleh juara utama hingga lima di tingkat kabupaten dan provinsi. Siswa sering mengikuti perlombaan dalam bidang dance cover. Ia memiliki harapan agar bahasa Korea dapat masuk dalam kurikulum, dan mengikuti perlombaan bahasa.

“Kami sudah sering mengikuti perlombaan di singing dan dance cover. Piala anak-anak yang dapat juara utama sampai lima sudah ada di sekolah, karena lombanya membawa nama sekolah,” tambahnya.

Ia memberikan himbauan kepada anak-anak agar tidak mencontoh perilaku buruk dari masyarakat Korea. Selain itu, agar tidak terlalu memikirkan kecantikan dan ketampanan wajah.

“Kita juga tau jam kerja terpanjang itu di Korea, saya bilang jangan ambil sisi negatif seperti minum alkohol dan kebebasan. Kalau anak-anak dance covernya jangan pikirin kecantikan dan ketampanan sampai operasi plastik,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button