HUT Karawang Diwarnai Demo BBM
-HMI Mosi tak Percaya Dewan
KARAWANG, RAKA- Hari ulang Tahun Kabupaten Karawang ke-389 diwarnai aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang. Dalam aksi tersebut, puluhan kader HMI menyuarakan menolak kenaikan harga BBM dan mengevaluasi angka kemiskinan di Kabupaten Karawang.
Dalam pantauan Radar Karawang, aksi tersebut sempat menutup jalan di depan gedung Pemerintah Kabupaten Karawang. Sehingga lalu lintas terpaksa dialihkan ke arah jalan baru. Para mahasiswa satu persatu menyuarakan orasinya menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
Ketua HMI Cabang Karawang Yilmaz Adhan Muhammad mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk berdampak kepada masyarakat Kabupaten Karawang. Dalam momentum HUT Karawang ke-389, HMI mengajak pemerintah daerah bersama-sama menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. “Perekonomian kita belum sepenuhnya pulih imbas dari pandemi covid, tapi malah dibebankan dengan kenaikan BBM, kami meminta Pemerintah Kabupaten Karawang bersama-sama dengan kami menolak kenaikan harga BBM,” ungkapnya, Rabu (14/9).
Yilmas pun dalam orasinya menambahkan, selain permasalahan kenaikan harga BBM bersubsidi, HMI Cabang Karawang pun menyoroti kenaikan angka kemiskinan. Bahkan Kabupaten Karawang termasuk kabupaten yang memiliki desa miskin ekstrim. “Berdasarkan data BPS Karawang masuk dalam kelima daerah dengan angka kemiskinan ekstrim di Jawa Barat. Karawang menempati posisi kedua tertinggi dengan jumlah 106.690 jiwa penduduk miskin dari total 466.520 jiwa penduduk miskin di Jawa Barat,” tambahnya.
Masih dilanjutkannya, maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, serta sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan menjadi kegagalan pemerintahan Cellica-Aep. “Permasalahan di daerah kita sendiri saja masih banyak, banyaknya rangkap jabatan, kekerasan seksual serta kesejahteraan masyarakat yang belum sejahtera itu harus dicarikan solusinya,” terang Yilmas.
Ia menyatakan HMI Cabang Karawang meminta pemerintah untuk menemukan solusi agar dapat mensejahterakan masyarakat, dan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. “Karena pemerintah digaji oleh rakyat untuk menemukan solusi, jadi kalau kami rakyat yang menemukan solusi, lalu apa gunanya para pejabat pemerintah,” tegasnya.
Setelah semua mahasiswa menyuarakan tuntutanya, massa aksi berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal Ini Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh serta perwakilan pimpinan DPRD, ada Wakil Ketua II DPRD Suryana serta anggota dewan dari Fraksi PKS. Namun dialog yang dilakukan oleh kader HMI dan perwakilan pemerintah serta DPRD tidak menemukan titik temu. Karena massa aksi HMI meminta pimpinan fraksi di DPRD dari semua partai untuk turut hadir dan membuat video bersama dengan para mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM.
Setelah perwakilan pemerintah daerah dalam hal ini wakil bupati dan perwakilan DPRD kembali masuk ke dalam gedung pemda, massa aksi melanjutkan kembali aksi demonstrasi nya dan menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Kabupaten Karawang. “Kami HMI Cabang Karawang dengan ini menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Kabupaten Karawang, karena tidak menemui kami dan bersama-sama menolak kenaikan harga BBM,” tandasnya. (fjr)