JATISARI, RAKA – Memasuki pertengahan bulan Januari 2019, Pemerintah Desa Jatisari sudah mulai melakukan penyusunan untuk pengajuan dana desa dan bantuan gubernur (Bangub). Rencananya, angaran dari gubernur tersebut akan digunakan untuk pembuatan drainase.
Abdul Kholik, Sekretaris Desa (Sekdes) Jatisari menyampaikan, diawal tahun 2019 pihaknya tengah disibukan dengan pembuatan dan penyusunan dana desa dan bangub yang akan ditrasfer ke rekening desa. “Sekarang yang lagi disusun itu dana bangub,” kata Kholik, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/1).
Dikatakan Kholik, di tahun 2019 ada perubahan dana bangub, jika tahun lalu sebesar Rp150 juta, kini ada pengurangan. “Sekarang ada pengurangan katanya. Tapi belum keluar pagunya,” ungkap Kholik.
Ia juga mengatakan, dana bangub yang awalnya akan digunakan untuk pengecoran halaman kantor desa, ternyata terbentur dengan aturan. Untuk itu, pihaknya akan mengalokasikan dana bangub tersebut untuk membangun drainase di salah satu dusun. “Bangub ternyata tidak boleh untuk pengecoran. Kalau renovasi desa, drainase boleh. Makanya berdasarkan rapat minggon tadi, dana bangub akan digunakan untuk drainase,” ujarnya.
Di ruang yang berbeda, Casmita, Kepala Desa (Kades) Jatisari mengatakan, saat ini regulasi pemanfaatan dana bangub berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya dana bangub itu diberikan ke desa dan digunakan sesuai kebutuhan pemerintah desa, namun saat ini tidak demikian. “Sekarang sudah ditentukan dana bangub itu untuk apa saja. Tadinya, saya berencana mengalokasikan dana tersebut untuk ngecor halaman kantor desa. Tapi karena terbentur sama aturan ya diganti jadi drainase,” ungkapnya.
Kades juga menjelaskan, Pemerintah Desa Jatisari sudah merealisasikan semua dana desa tahap 1 hingga tahap 3 di tahun 2018. Hanya saja ada dana transfer yang belum diajukan yaitu Dana Bagi Hasil (DBH). “Ada luncuran DBH belum diajukan. Kalau dana desa tahun kemarin sudah terserap semua. Tahun 2019 tahap 1 memang belum diajukan,” pungkasnya. (nce)
